TEMPO.CO, Jakarta - Komisi pemilihan mengumumkan pemilu Malaysia resmi digelar pada 9 Mei 2018. Tanggal pemilu lebih awal diberlakukan untuk personil tentara, polisi, dan warga Malaysia yang tinggal di luar negeri, yakni 5 Mei.
Ketua Komisi Pemilihan Malaysia, Tan Srhi Mohd Hashim Abdullah melalui siaran langung di TV1 menjelaskan, pemilu akan diikuti sekitar 14,9 juta warga Malaysia yang memiliki hak suara, seperti dikutip dari The Star, 10 April 2018.
Baca: Satgas Antikorupsi Malaysia Pantau Pemilu 24 Jam
Dengan kepastian tanggal pemilu, maka menurut Komisi Pemilihan Malaysia masa kampanye akan berlangsung selama 11 hari. Malaysia tidak mengenal hari tenang sebelum hari pencoblosan.
"Periode kampanye telah ditetapkan 11 hari, dari Hari Nominasi hingga hari Kamis 8 Mei jam 11.59," kata Hashim di kepada wartawan di kantor Komisi Pemilihan, seperti dikutip dari Bernama.
Hashim menjelaskan, Komisi Pemilihan telah mempertimbangkan sejumlah faktor dalam memutuskan tanggal pemilu agar tidak bentrokan dengan event budaya maupun agama.
Baca: Luncurkan Manifesto Pemilu Malaysia, Slogan Najib Mirip Trump
Hari pemilu Malaysia dilakukan seminggu sebelum Ramadan yang diperkirakan terjadi pada 7 Mei.
Namun Sarawak memutuskan pemilu digelar tanggal 7 Mei 2018.
Pemilu ke 14 ini akan mengisi 222 kursi di parlemen nasional dan 587 kursi di parlemen negara bagian. Setelah itu seluruh anggota parlemen memilih perdana menteri untuk menjalankan pemerintahan.
Pelaksanaan pemilu melibatkan 259391 pekerja untuk 88.898 tempat pemungutan suara dan 28995 pemantau pemilu.
Baca: Pemilu Malaysia, Najib Razak Tebar Janji Manis ke Petani
Komisi Pemilihan juga sudah mengundang pengamat pemilu dari 14 negara untuk memantau pemilu Malaysia. Pengamat ini mewakili sejumlah organisasi seperti ASEAN, Persemakmuran, negara-negara Asia dan Eropa dan termasuk Pusat Studi Persemakmuran Malaysia berkantor di Cambridge, Inggris.
Pada 7 April lalu, Perdana Menteri Najib Razak telah membubarkan parlemen. Pembubaran parlemen mengakhiri keraguan tentang pemilu Malaysia jadi digelar dalam waktu dekat atau tidak.