TEMPO.CO, Jakarta - Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman membatalkan kunjungannya ke kampus megah dan luas untuk teknologi startup di Paris, Prancis yang diberi nama Station F.
Baca: Mohammed bin Salman Desak Prancis Tekan Iran Soal Senjata Nuklir
Tidak ada pernyataan resmi tentang alasan bin Salman, 32 tahun, membatalkan kunjungan ke pusat inkubator startup terbesar di Eropa itu. Padahal dalam agenda lawatannya, kunjungan ke Station F untuk menggarisbawahi kuatnya ikatan kerja sama teknologi Prancis - Arab Saudi.
Menurut laporan Reuters, 9 April 2018, presiden Emmanuel Macron, 40 tahun, kecewa atas pembatalan kunjungan bin Salman ke Station F yang didirikan milioner Xavier Niel.
Baca: Sambut Pangeran Saudi Mohammed, Paris Gelar Pameran Seni
Macron kecewa karena dia tahu bin Salman berkunjung ke Silicon Valley di Amerika Serikat pekan lalu.
Ini pembatalan kedua dalam kunjungan kerja bin Salman tiga hari di Prancis. Sebelumnya, bin Salman juga tidak menandatangani mega kontrak di Prancis seperti yang dilakukannya di Amerika Serikat dan Inggris Maret lalu.
Baca: Mohammed bin Salman Disebut Pemilik Rumah Termahal di Dunia
Sejumlah kontrak itu baru akan ditandatangani saat Macron berkunjung ke Arab Saudi akhir tahun ini.
Diduga kedekatan Prancis dengan Iran membuat hubungan kedua negara semakin tak mesra. Mohammed bin Salman dikenal sangat keras terhadap Iran.