TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia memprediksi hubungan Cina dan Filipina bakal mekar menjadi bunga yang besar dan indah dalam beberapa bulan ini.
Duterte mengatakan ini dalam jumpa pers sebelum menaiki pesawat menuju Cina untuk mengikuti konferensi ekonomi Boao Forum for Asia.
Baca: Filipina Tolak Resolusi PBB Soal Myanmar, Duterte Tuai Kecaman
“Interkonektivitas negara kita dalam semua aspek pengelolaan pemerintahan akan terjadi dan kita siap untuk bekerja sama serta saling membantu,” kata Duterte seperti dikutip media Xinhuanet, Senin, 9 April 2018.
Menurut media dari Cina ini, Duterte juga bersumpah akan meningkatkan kerja sama dengan Cina sambil mengatakan,”Saya membutuhkan Cina lebih dari siapapun saat ini.”
Baca: Eksplorasi Laut Cina Selatan, Filipina Syaratkan Ini ke Cina
Media Rappler dari Filipina melansir Duterte mengatakan dukungan Cina menjadi faktor penting untuk pelaksanaan program infrastruktur “Bangun, Bangun, Bangun”, yang digagas pemerintahannya.
Ini termasuk rehabilitasi Kota Marawi setelah sempat dikuasai teroris selama 5 bulan. Kota ini mengalami kehancuran di sejumlah titik saat terjadi pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok teroris setempat.
Duterte juga menekankan dia akan menjaga lisannya terkait Cina. “Saya tidak akan mengatakan apapun yang tidak bagus,” kata dia. Saat ditanya jurnalis apakah dia akan membawa isu reklamasi di Laut Cina Selatan, Duterte menyahut tidak.
“Tidak, saya hanya akan berterima kasih kepada mereka (pemerintah Cina) karena membuat pernyataan itu,” kata dia. Menurut dia, Cina mengatakan tidak akan melakukan reklamasi apapun di Laut Filipina Barat.
Kepada media Cina yang hadir di lokasi jumpa pers, Duterte berkirim salam kepada Presiden Xi Jinping. “Saya suka Xi Jinping. Dia mengerti masalah saya dan bersedia membantu.”