TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan CEO Orion Span mencuit ulang akun Arturas Kerelis, yang merupakan seorang produser film dan televisi dan ikut mengantri untuk bisa menikmati Hotel Antariksa Stasiun Aurora.
Cuitan di akun @frankbunger itu menampilkan foto screen shoot transaksi Kerelis membeli layanan untuk menginap di hotel angkasa pertama, yang tarif termurahnya dibanderol US$9,5 juta atau sekitar Rp131 miliar untuk 12 hari.
Baca: Hotel Antariksa Mewah Ini Akan Menyambut Tamu pada 2022
“Terima kasih semua untuk harapan dan dukungannya,” kata Bunger, Jumat, 6 April 2018.
Hotel berbentuk modular ini bakal mengapung pada ketinggian 322 kilometer dan bisa menampung empat orang tamu sekaligus.
Baca: Viral, Foto Pulau Jawa dan Bali Ini Diambil dari Antariksa
“Kami meluncurkan hotel murah namun mewah pertama ke luar angkasa,” Bunger saat mengumumkan rencana itu di acara Space 2.0 Summit di San Jose, California, Kamis, 5 April 2018 seperti dilansir CNET.
Pendiri dan CEO Orion Span, Frank Bunger, bakal meluncurkan hotel antariksa pertama Stasiun Aurora pada 2022. Twitter @frankbunger
Pembangunan di Stasiun Aurora akan dimulai tahun depan di Houston walaupun tidak menggunakan fasilitas NASA di sana karena ini adalah usaha komersil.
Hotel ini pada dasarnya akan menjadi sebuah silinder yang cocok dipasangkan ke roket dan dapat menampung empat tamu sekaligus, ditambah dua anggota awak yang juga kebetulan mantan astronot.
Setidaknya satu orang astronot akan memiliki pengetahuan ruang obat. Stasiun Aurora akan menyelesaikan orbit setiap 90 menit, yang berarti para tamu akan melihat siang dan malam di Bumi ratusan kali selama menginap. Mereka dapat mengunggah gambar ke akun Instagram mereka melalui internet nirkabel berkecepatan tinggi. Para tamu hotel juga dapat menikmati pengalaman virtual reality di holodek atau hanya mengapung di suite mereka.
"Estetika yang kami inginkan adalah kelapangan," kata Bunger. "Kapan pun Anda berada di pesawat angkasa jenis apa pun, ada kecenderungan alami untuk menjadi kacau dengan sistem atau kontrol. Kita akan mencari yang benar-benar bersih dan modern."
Menurut Bunger lewat blognya Orionspan.com, era Antariksa ini mulai ramai sejak akhir 1970. Saat itu, Amerika Serikat meluncurkan sejumlah misi ke antariksa seperti misi Mercury, Gemini dan Apollo. “Sebuah era kerja sama internasional muncul,” kata dia.