TEMPO.CO, Jakarta - Mantan hakim agung dan anggota kulit hitam pertama Mahkamah Agung Brasil, Joaquim Barbosa, bergabung dengan Partai Sosialis Brasil (PSB) untuk bertarung dalam pemilu Presiden Oktober mendatang.
Pengumuman bersejarah itu disampaikan pada Jumat malam, 6 April 2018 waktu Brasil.
Baca: Eks Presiden Brazil Didakwa Melakukan Praktik Korupsi
Barbosa, 63, tidak pernah menyatakan untuk mencalonkan dirinya pada pemilu Presiden. Tetapi dia dikagumi secara luas karena prestasinya saat menjadi hakim. Dia dianggap berhasil memimpin pemberantasan korupsi pada 2012 yang menyebabkan pemenjaraan tiga pembantu utama mantan presiden kiri Luiz Inacio Lula da Silva.
Baca: Eks Presiden Brasil Dihukum 9 Tahun Penjara karena Korupsi
Sejak Barbosa pensiun dari Mahkamah Agung pada 2014, namanya kerap muncul dalam jajak pendapat presiden. Dia bisa menggoyang kampanye pemilihan dengan menjadi kandidat anti-kemapanan yang banyak dicari oleh pemilih.
"Pembicaraan saya dengan PSB telah menghasilkan pemahaman yang memungkinkan saya memiliki lebih banyak waktu untuk merenungkan keputusan akhir untuk mencalonkan diri," kata Barbosa, seperti dilansir Reuters pada 7 April 2018.
Pejabat PSB mengatakan pemungutan suara mereka menunjukkan Barbosa dapat mengambil banyak suara dari orang-orang Brasil, yang akan meninggalkan Partai Pekerja pimpinan Lula yang sedang diliputi skandal. Mayoritas anggota kiri tengah itu menyatakan mendukung pencalonan Barbosa di sebuah konvensi pada bulan Juni.