TEMPO.CO, Jakarta - Partai oposisi Sierra Leone mengatakan calon yang diusung dalam pemilihan presiden di negeri itu memenangkan pemilu putaran kedua sebagaimana tabulasi penghitungan suara milik mereka. Demikian bunyi laporan Al Jazeera, Selasa, 3 April 2018.
Partai Rakyat Sierra Leone (SLPP) menerangkan, pemimpin oposisi Julius Maada Bio berhasil mengantongi 54,11 persen suara. Adapun Samura Kamara dari partai berkuasa Kongres Rakyat Semua (APC) mendapatkan 45,89 suara.
Baca: Bencana Longsor Sierra Leone, Begini Kisah Duka Korban Selamat
Tentara medis Angkatan Darat Inggris memasuki ruang keberangkatan untuk naik pesawat ke Sierra Leone di RAF Brize Norton, Brize Norton, Inggris, 21 Oktober 2014. Pemerintah Inggris menginstruksikan tentara medis wanita untuk membangun lima unit pengobatan Ebola. Matt Cardy/Getty Images
"Kami percaya diri bahwa purnawirawan Brigadir Jenderal Julius Maada Bio menjadi Presiden Sierra Leone berikutnya," kata Jacob Saffa, manajer pemilihan SLPP, dalam acara jumpa pers di Ibu Kota Freetown, Senin, 2 April 2018.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Nasional (NEC) mengatakan, lembaganya akan menyampaikan hasil akhir penghitungan suara pada Kamis, 5 April 2018. "Hasil akhir diharapkan akan disampaikan 72 jam lagi," kata Albert Massaquoi, pejabat NEC urusan keluar, Senin.Utusan Eropa untuk pemilihan umum Sierra Leone. [http://www.africanews.com]
NEC dalam keterangannya kepada media mengatakan, penghitungan suara sempat tertunda lantaran ada perbedaan persepsi mengenai metode penjumlahan suara yang diperoleh partai peserta pemilu. Massaquoi menambahkan, "Penghitungan suara masih berlanjut. Kami telah menghitung hasil pencoblosan di 11 ribu bilik suara."
Baca: Tanah Longsor Sierra Leon, Pemerintah Lakukan Penguburan Massal
Pemilihan Presiden di Sierra Leone sempat tertunda beberapa hari setelah diprotes oleh sejumlah peserta pemilu karena diduga ada penipuan.