TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi pop terkenal Amerika Serikat, Cher, meminta Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, untuk membebaskan Pangeran Turki Bin Abdullah, yang ditahan terkait operasi antikorupsi.
Turki merupakan satu dari 380 anggota kerajaan dan pengusaha serta birokrat serta pejabat militer, yang ditangkap terkait operasi antikorupsi yang digelar secara mendadak pada 4 Novemver 2017.
Baca: Mohammed bin Salman Jumpa Yahudi, Pendukung Pendudukan Palestina
Turki merupakan salah satu anak dari Raja Abdullah, yang berarti sepupu dari Pangeran Mohammed. Turki pernah menjadi gubernur ibu kota Riyadh.
Lewat cuitan di akun Twitter @Cher, penyanyi ini mengatakan Turki merupakan teman baik putranya Elijah.
Baca: Mohammed bin Salman Bertemu Bill Clinton dan John Kerry
“Dia itu pangeran muda dengan hati yang baik tidak memiliki hasrat untuk mengambil apapun,” kata Cher sambil menambahkan dia menghormati Putra Mahkota Pangeran Mohammed. “Bersikap baiklah kepada Turki dan biarkan dia bebas.”
Mohammed saat ini, seperti dilansir media Aawsat, memang sedang berada di Amerika Serikat untuk melakukan berbagai kerja sama dengan pemerintah AS dan kalangan swasta. Baru-baru ini, misalnya, Mohammed mengunjungi Mojave Space Port dan berkunjung ke kantor Virgin Galactic. Dia diterima pendiri Grup Virgin, Richard Branson, yang sedang mengerjakan proyek pembuatan pesawat luar angkasa untuk turisme.
Dalam operasi antikorupsi di Saudi, tangan kanan Pangeran Turki yaitu Mayor Jenderal Ali al-Qahtani, juga ditangkap karena diduga terlibat praktek korupsi. Seperti dilansir Al Jazeera, dia dikabarkan tewas dengan luka-luka saat menjalani penahanan dan interogasi.
Hotel Ritz Carlton, yang menjadi tempat penahanan para tersangka koruptor, telah kembali aktif pada Februari 2018. Sebagian tahanan yang masih menjalani proses hukum dipindahkan ke penjara dengan pengamanan maksimum Al Haier. Pangeran Mohammed meminta setiap tersangka mengembalikan uang negara dengan menyerahkan minimal 30 persen dari hartanya.