TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas demonstran Palestina di pagar pagar perbatasan Jalur Gaza meningkat setelah sniper Israel menembak mereka dari arah tersembunyi.
Menurut laporan Al Jazeera, saat ini Israel menahan dua mayat warga Palestina setelah ditembak mati oleh sniper di dekat perbatasan Jalur Gaza yang dikuasai Israel. "Informasi tersebut dibenarkan oleh pejabat keamanan Israel, Ahad, 1 April 2018," tulis Al Jazeera dalam laporannya.
Baca: Bunuh 17 Warga Palestina, PM Netanyahu Puji Serdadu Israel
Sejumlah warga menggendong Tahreer Abu Sabala, 17 tahun yang tertembak tentara Israel akibat bentrok saat melakukan protes yang menuntut hak untuk kembali ke tanah air mereka di perbatasan Israel-Gaza, 1 April 2018. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Yoav Mordechai, salah seorang pejabat keamanan Israel, mengatakan Israel tidak akan mengembalikan kedua mayat warga Palestina tersebut hingga dua tentara Israel yang tewas selama perang di Gaza dikembalikan.Seorang fotografer dengan kursi roda dibantu warga setelah ditembakan gas air mata oleh tentara Israel saat melakukan protes yang menuntut hak untuk kembali ke tanah air mereka di perbatasan Israel-Gaza, 1 April 2018. REUTERS/Mohammed Salem
"Gaza tidak akan pernah damai hingga tentara Israel dikembalikan dari Jalur Gaza dan tentara kami akan dibawa ke sini untuk dimakamkan di Israel," ucapnya melalui laman Facebook dalam bahasa Arab.
Baca: Hari Tanah, Israel Bunuh Sedikitnya 5 Warga Palestina
Israel menahan 24 mayat Palestina sejak 2014, ketika Angkatan Bersenjata Israel melancarkan serangan mematikan di kawasan blokade. Hamas yang memerintah Jalur Gaza dipercaya menahan empat tentara Israel sejak 2014, yang nasibnya tidak diketahui apakah hidup atau mati.