Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Zakir Naik, Buronan India di Indonesia

image-gnews
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima dai asal India Zakir Naik, Sabtu malam, 4 Maret 2017, di rumah dinas Wapres. Foto: Instagram
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima dai asal India Zakir Naik, Sabtu malam, 4 Maret 2017, di rumah dinas Wapres. Foto: Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendakwah kontroversial asal India, Zakir Naik kembali menjadi topik hangat media massa setelah pemerintah India dilaporkan telah meminta ekstradisi secara resmi dari Malaysia.

Zakir Naik, 52 tahun, adalah seorang pengkhotbah yang mendapat pendidikan resmi dalam bidang kedokteran dan operasi di India.

Dengan menggunakan keterampilan berdebat, dia sering mengadakan pembicaraan dan dialog di seluruh dunia. Selama sesi ceramahnya terkadang ada beberapa orang yang masuk Islam.

Baca: India Resmi Minta Malaysia Ekstradisi Zakir Naik

Sebagai dai, Zakir kerap memberikan ceramah-ceramah di berbagai negara termasuk Indonesia. Ceramahnya kerap mengambil tema perbandingan agama dan pemurnian agama dari hal-hal yang dianggapnya sebagai bid'ah.

Ini pula yang membuat Zakir dilarang di sejumlah negara karena ceramahnya dianggap radikal dan mengandung hasutan. Hal ini dikeluhkannya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla saat keduanya bertemu di Jakarta pada Maret 2017.

Saat itu Kalla menyambut Zakir di rumah dinas Wakil Presiden di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Ulama asal India, Ustaz Zakir Naik (tengah) didampingi Ketua Komisi Luar Negeri MUI, Shobah Surur (kiri) dan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Muhyiddin Junaidi (kanan) memberikan paparan saat berkunjung ke gedung MUI, Jakarta, 31 Maret 2017. ANTARA FOTO

Baca: India Mulai Adili Zakir Naik, Ini Dakwaannya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Zakir Naik mengaku senang bisa hadir di Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ia bahkan mengaku terkejut ketika mengetahui dirinya begitu populer di sini. Tercatat 40 ribu orang telah mendaftar untuk menghadiri ceramah Zakir di Bekasi saja saat itu.

Zakir pun memberikan ceramah di beberapa lokasi di Indonesia, seperti Bandung pada 2 April dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 3 April. Kemudian di Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, pada 4 April, Bekasi pada 8 April, dan terakhir di Kota Makassar pada 10 April.

Namun beberapa materi dakwahnya dianggap menebarkan kebencian serta menghina ajaran agama lainnya. Bahkan ceramahnya dituding telah mempengaruhi beberapa pemuda teradikalisasi dan bergabung dengan kelompok teror.

Zakir Naik  masih menjadi buron otoritas India terkait dengan penyelidikan kasus terorisme. Pada akhir Oktober 2017, Badan Keamanan India (NIA) mengajukan tuntutan pidana kepada Zakir di pengadilan. Antara lain, Zakir dituduh menghasut pemuda di negara itu untuk terlibat dalam aktivitas terorisme, menghina kepercayaan Hindu, Kristen dan Syiah, dan memimpin organisasi ilegal.

Baca: 10 Fakta tentang Zakir Naik yang Diburu Aparat India

Organisasi yang dipimpin Zakir Naik, Islamic Research Foundation (IRF), menjadi fokus penyelidikan terkait dengan terorisme di India. Organisasi itu sendiri telah dilarang di India.

Berdasarkan beberapa dokumen yang disita NIA dari kantor IRF, menunjukkan Zakir Naik telah mensponsori para calon milisi melakukan perjalanan ke Suriah guna bergabung dengan kelompok radikal ISIS.

Setelah dirinya diincar oleh penegak hukum India, Zakir Naik mencari suaka di Malaysia dimana ia telah diberikan status penduduk tetap Malaysia. Sebelumnya Malaysia mengatakan siap untuk mengekstradisi Naik jika ada permintaan resmi dari India.

Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi berjanji pada November 2017  untuk mengekstradisi Zakir Naik jika permintaan dikirim oleh pemerintah India di bawah perjanjian bantuan hukum timbal balik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

13 jam lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

17 jam lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

5 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

10 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

11 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Presiden terpilih 2024-2029 itu meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di Negeri Tirai Bambu. Foto: Humas Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

Program makan siang gratis Prabowo mendapat dukungan pemerintah, yang mengirim tim studi banding ke India serta memberi ruang fiskal di RAPBN 2025.


Pelaksanaan Undang-Undang Pelarangan Madrasah di Uttar Pradesh India Ditunda

13 hari lalu

Warga meneriakkan slogan-slogan dan memegang plakat selama aksi damai yang diselenggarakan oleh warga terhadap apa yang mereka katakan meningkat dalam kejahatan rasial dan kekerasan terhadap Muslim di negara itu, di New Delhi, India, 16 April 2022. REUTERS/Anushree Fadnavis
Pelaksanaan Undang-Undang Pelarangan Madrasah di Uttar Pradesh India Ditunda

Mahkamah Agung India menunda perintah pengadilan tinggi yang akan melarang berdirinya madrasah di Uttar Pradesh.