TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific akhirnya sepakat memberikan kebebasan kepada pramugarinya untuk mengenakan celana panjang saat menjalankan tugas. Mereka diberi hak untuk menentukan jenis seragam yang akan dipakainya.
Kesepakatan itu menandai langkah bersejarah dan progresif bagi Cathay Pacific, maskapai penerbangan internasional terbesar di Asia. Sekaligus mengakhiri tradisi yang telah bertahan selama lebih dari 70 tahun.
Baca: Pramugari Air Asia Seksi, Dokter Selandia Baru Surati Malaysia
Cathay Pacific merupakan salah satu maskapai yang mewajibkan penggunaan rok mini kepada awak kabin perempuannya. Aturan tentang rok pendek telah ditetapkan sejak maskapi penerbangan itu didirikan pada tahun 1946.
Pada tahun 2014, pramugari Cathay Pacific meminta desain ulang seragam mereka karena terlalu terbuka dan dapat memancing pelecehan seksual.
Baca: 6 Seragam Pramugari Termodis di Dunia
"Kami menyambut dan menghargai keputusan perusahaan untuk memberi kami pilihan dalam memilih seragam," kata Pauline Mak, wakil ketua Asosiasi Pramugari Hong Kong, seperti dilansir Straits Times pada 31 Maret 2018.
Menurutnya, banyak pramugari yang mengaku tidak nyaman mengenakan rok pendek saat bekerja terutama ketika meletakkan dan menurunkan koper penumpang di bagasi. Selain itu para pramugari juga mengeluhkan ketidaknyamannnya saat menggunakan transportasi umum baik menuju ataupun kembali dari bandara.
Baca: Maskapai Dengan Pramugari Berbikini Ini Bakal Ekspansi ke RI
Namun para pramugari Cathay Pacific ini harus bersabar menunggu dengan aturan baru itu karena baru direalisasikan paling cepat dalam waktu tiga tahun lagi. Maskapai ini memiliki sekitar 7.000 staf perempuan dari total 10.000 awak kabinnya.