TEMPO.CO, Jakarta - Prancis berdiri tegak mendukung Kurdi, kelompok militer yang berperang melawan ISIS. Demikian keterangan sumber di kantor kepresidenan Prancis, Jumat, 30 Maret 2018.
Menurut sumber yang tak bersedia disebutkan namanya sebagaimana dikutip kantor berita Reuters, Prancis telah berbagi pandangan dengan Amerika Serikat mengenai ofensi militer Turki ke Kota Manbij di utara Suriah.
Baca: Prancis Dukung Blok Oposisi Suriah
Tentara Turki bersiap-siap saat berada di pegunungan Barsaya di timur laut Afrin, SUriah, 28 Januari 2018. Turki melancarkan operasi 'Ranting Zaitun' pada 20 Januari 2018, menyerang milisi Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG) di wilayah kantong Afrin. REUTERS/ Khalil Ashawi
"Serangan militer Turki ke Kota Manbij yang sekarang dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah tidak bisa diterima," kata pejabat pejabat Prancis.
Presiden Emmanuel Macron mendapatkan tekanan di dalam negeri setelah Prancis menyatakan terlibat dalam penanganan terhadap kaum Kurdi. Menurut Macron, Paris sengaja mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF) demi menstabilkan kawasan utara Suriah dari sergapan ISIS.
"Dari aspek militer, Prancis akan melanjutkan perang melawasan ISIS bersama SDF," kata sumber di Istana Elysee seraya menambahkan, Paris sedang melihat kebangkitan kembali ISIS di timur laut Suriah.Tank militer Turki melakukan serangan pada militan Kurdi di perbatasan Turki-Suriah di Hatay, 19 Januari 2018. (Nuri Pir/IHA via AP)
Sementara itu, salah seorang pemimpin senior Kurdi mengatakan pada Kamis, 29 Maret 2018, Prancis berjanji mengirimkan pasukan tambahan, menyiapkan bantuan kemanusiaan dan mediasi antara Kurdi dan Ankara.
Baca: Erdogan Komplain ke Macron Soal Operasi Militer Turki di Afrin
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat menyayangkan sikap Prancis yang memberikan dukungan terhadap Kurdi yang dianggap sebagai kaum teroris oleh Ankara.