Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Raih King Faisal Prize, Ini Riset Irwandi Jaswir

Reporter

image-gnews
Prof. Dr. Irwandi Jaswir berhasil menyabet penghargaan bergengsi di dunia Arab dan Islam, yakni
Prof. Dr. Irwandi Jaswir berhasil menyabet penghargaan bergengsi di dunia Arab dan Islam, yakni "King Faisal International Prize 2018" dalam kategori Pelayanan Kepada Islam (Service to Islam), Rabu, 28 Maret 2018. Sumber: dokumen KBRI Arab Saudi.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Irwandi Jaswir, tak pernah terfikir bakal memenangkan sebuah penghargaan bergengsi King Faisal International Prize 2018. Penghargaan ini terbesar kedua di dunia setelah Nobel Prize. 

“Kaget ya pastinya, engga nyangka ini Nobel Prize-nya negara Arab. Yang saya tahu, seleksinya ketat,” kata Irwandi, Jumat, 30 Maret 2018 kepada Tempo.

Baca: Ilmuwan Indonesia Terima King Faisal International Prize 2018

Irwandi Jaswir, ke enam dari kiri, berfoto bersama keluarga besar KBRI di Ryadh, Arab Saudi setelah menerima penghargaan King Faisal, 30 Maret 2018. Sumber:dokumen KBRI Arab Saudi 

Dalam penghargaan King Faisal International Prize 2018, Irwandi memenangkan penghargaan kategori Pelayanan Kepada Islam (service to Islam). Kategori ini umumnya dimenangkan oleh kepala negara atau ulama. Namun pada 2018, pertama dalam sejarah King Faisal International Prize, kategori ini dimenangkan oleh ilmuwan dari Indonesia. 

“Riset saya dinilai unik karena menelaah Ayat-Ayat Alquran dari kacamata Sains. Lewat seleksi berjenjang yang ketat, dengan suara bulat diputuskan pemenang kategori Pelayanan Kepada Islam, jatuh pada saya, yang seorang profesor,” kata Irwandi, yang mengetahui kemenangannya pertama kali lewat seorang kawan di Arab Saudi dua bulan lalu.     

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ini Daftar 25 Ilmuwan Top Se-Indonesia, dari Kampus Mana?

King Faisal International Prize memiliki lima kategori penghargaan. Selain kategori Pelayanan Kepada Islam, ada kategori kajian Islam, kedokteran dan sains yang pada 2018 dimenangkan oleh seorang matematikawan dari Inggris. 

Irwandi sejak kuliah S3 pada 1996 atau dalam 20 tahun terakhir secara berkelanjutan telah melakukan riset mengenai halal science di Malaysia. Penelitian ini ditujukan untuk mendeteksi lemak babi, alkohol, zat-zat haram lainnya dalam makanan dan mengembangkan bahan-bahan alternatif untuk pengganti bahan-bahan yang tidak halal. 

“Diantaranya, saya mengembangkan pewarna makanan halal. Sebab ada bahan-bahan kimia yang halal tetapi tidak toyib atau ada efek sampingnya. Saya juga mengembangkan produk gelatin di Arab Saudi karena gelatin yang dipasaran hampir 90 persen tidak halal sehingga kita harus mencari alternatif,” ujarnya. 

Irwandi telah mempublikasi risetnya di 120 jurnal internasional dan 250 paper presentasi internasional. Bukan hanya itu, dia juga telah membuat 5 hak cipta yang dipatenkan, 3 dari jumlah tersebut sudah dikomersilkan, diantaranya E-Nose, yaitu sebuah alat pendeteksi berbentuk seperti pulpen yang bisa dibawa-bawa. Irwandi, tercatat telah memenangkan lebih dari 20 penghargaan internasional.   

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


49 Tahun Kematian King Faisal Putra Pendiri Kerajaan Arab Saudi, 3 Peluru Ditembakkan Keponakannya

31 hari lalu

Pangeran Faisal bin Musaid bin Abdulaziz Al Saud adalah pembunuh dan keponakan dari Raja Saudi Arabia Faisal bin Abdul Aziz. Ia menembakkan tiga peluru dari jarak dekat ke arah Raja Faisal di tengah sebuah acara kerajaan. Pada Juni 1975, Faisal bin Musaed dieksekusi mati dalam kasus pembunuhan sang raja. Eksekusi pancung dilakukan di sebuah alun-alun di Riyadh. alchetron.com
49 Tahun Kematian King Faisal Putra Pendiri Kerajaan Arab Saudi, 3 Peluru Ditembakkan Keponakannya

Raja Arab Saudi King Faisal ditembak keponakannya sendiri. Tiga peluru menewaskan putra King Abdul Aziz pendiri kerajaan Arab Saudi, 49 tahun lalu.


Hotel Preanger Bandung dan Delegasi Konferensi Asia Afrika, Semula Toko Roti

19 April 2022

Hotel Preanger Bandung. shutterstock.com
Hotel Preanger Bandung dan Delegasi Konferensi Asia Afrika, Semula Toko Roti

Hotel bersejarah dan tertua di Bandung, Hotel Preanger pernah menjadi tempat menginap delegasi Konferensi Asia Afrika pada 1955 dan tokoh top masanya.