TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Utara dan Korea Selatan akan menggelar pertemuan tingkat tinggi untuk pertama kalinya lebih dari satu dekade pada 27 April 2018. Kepastian pertemuan itu dikonfirmasi oleh pejabat tinggi Korea Selatan setelah Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un berjanji melakukan denuklirisasi menyusul redanya ketegangan antara kedua negara.
Dikutip dari Reuters pada Jumat 30 Maret 2018, para pejabat Korea Selatan mengatakan agenda utama pertemuan itu sebagian besar akan membahas denuklirisasi di Semenanjung Korea dan bagaimana meningkatkan hubungan kedua negara.
Korea Utara dan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan bersama setuju melakukan pertemuan persiapan pada 4 April mendatang untuk mendiskusikan detil-detil pertemuan tingkat tinggi pada 27 April 2018. Misalnya alat-alat pendukung, keamanan dan berita-berita tertulis yang akan disebarkan ke media.
Baca: Korea Utara Telepon Seoul 3 Kali, Ada Apa?
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyambut utusan khusus Korea Selatan saat akan melakukan pertemuan di Pyongyang, Korea Utara, 6 Maret 2018. KCNA/via Reuters
Situs www.qz.com pada Jumat, 30 Maret 2018 melaporkan, sekitar sebulan setelah pidato tahun barunya, Kim melakukan langkah yang tidak biasa terhadap Korea Selatan, yang sedang mempersiapkan Olimpiade musim dingin pada Februari 2018. Ketika itu, Kim Jong-un mengirimkan seorang delegasi dan menhimbau agar pemerintah di kedua belah pihak bertemu. Semenjak itu, diplomasi Pyongyang meningkat.
Baca: Kereta Misterius Pulang ke Korea Utara, Kim Jong Un Bertemu Xi?
Pekan ini Kim Jong-un mengejutkan publik saat melakukan kunjungan ke Beijing untuk bertemu Presiden Cina, Xi Jinping. Cina adalah mitra dagang terbesar Korea Utara dan sangat hormat kepada Xi Jinping. Kunjungan Pemimpin Korea Utara itu dilakukan setelah Cina setuju untuk memvariasikan sanksi kepada Korea Utara sesuai sanksi dari PBB. Keputusan Cina itu, telah membuat rezim Korea Utara terseok-seok.