Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PM Pakistan Abbasi: Selamat Datang Malala Yousafzai

Reporter

image-gnews
Malala Yousafzai berpose dengan buket bunga usai berbicara dalam konferensi pers di Perpustakaan Birmingham, di Birmingham, Inggris, Jumat 10 Oktober 2014, setelah ia dinobatkan sebagai salah satu peraih penghargaan Nobel Kedamaian. Nobel Kedamaian 2014, diberikan kepada Malala Yousafzai dari Pakistan Kailash Satyarthi dari India, karena telah berani mempertaruhkan nyawa mereka bagi hak anak. AP/Rui Vieira
Malala Yousafzai berpose dengan buket bunga usai berbicara dalam konferensi pers di Perpustakaan Birmingham, di Birmingham, Inggris, Jumat 10 Oktober 2014, setelah ia dinobatkan sebagai salah satu peraih penghargaan Nobel Kedamaian. Nobel Kedamaian 2014, diberikan kepada Malala Yousafzai dari Pakistan Kailash Satyarthi dari India, karena telah berani mempertaruhkan nyawa mereka bagi hak anak. AP/Rui Vieira
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Paksitan, Shahid Khaqan Abbasi, menyambut kedatangan Malala Yousafzai, peraih Nobel Perdamaian 2014. Dia tak bisa menyembunyikan kegembiraannya karena putri kebanggaan Pakistan itu akhirnya pulang kampung. 

“Anda berusia 13 tahun ketika meninggalkan Pakistan dan sekarang Anda telah menjadi warga negara paling terkenal di Pakistan. Seluruh dunia memberikan Anda kemuliaan dan hormat, termasuk dari Pakistan, yang merupakan rumah Anda. Sekarang Anda bukan lagi warga negara biasa. Keamanan Anda adalah tanggung jawab kami. Selamat datang Malala,” kata Abbasi, Kamis, 29 Maret 2018.

Baca: Setelah 6 Tahun Penembakan, Malala Yousafzai Pulang Ke Pakistan

Malala Yousafzai (17 tahun) tiba di Oslo untuk menghadiri penganugerahan Nobel Perdamaian di Oslo, 8 Desember 2014. 2014. Ia juga menjadi peraih Nobel perdamaian termuda sepanjang sejarah. REUTERS/Suzanne Plunkett 

Baca: Ketika Kembali ke Pakistan, Malala Yousafzai Tak Tahan Tangis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari www.dawn.com pada Jumat, 30 Maret 2018, Perdana Menteri Abbasi menjelaskan setelah Malala meninggalkan Pakistan, negara itu harus berjuang dalam sebuah pertempuran melawan teroris yang melibatkan 6.500 pasukan militer, 25.000 aparat kepolisian dan warga sipil yang ikut membantu. Terorisme telah dihapuskan, kendati begitu pemerintah Pakistan masih menjalani sebuah perang melawan terorisme. 

“Kesampingkan apa yang dunia katakan tentang kami. Pakistan sedang memerangi perang terbesar, yakni melawan terorisme. Lebih dari 200.000 pasukan militer dilibatkan dalam perang ini,” kata Abbasi. 

Malala pulang kampung 6 tahun setelah peristiwa penembakan terhadapnya oleh militan Taliban. Dia berada di Pakistan untuk menghadiri sebuah seremoni menandai pencapaiannya sebagai aktivis bagi pendidikan anak-anak perempuan. Sumber mengatakan kepada DawnNewsTV bahwa Malala Yousafzai akan membagi rencana-rencana masa depannya dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Pakistan. Sebelumnya Abbasi telah memastikan kepada Malala bahwa dia mendukung proyek-proyek pendidikan yang akan dikerjakan Malala.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

3 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

9 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

20 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

21 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

44 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

50 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

51 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.


Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

52 hari lalu

Seorang pedagang menjual beras di pasar di Kota Quezon, Filipina pada 6 September 2023. (Xinhua/Rouelle Umali)
Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri


Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Pendukung partai mantan Perdana Menteri Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), berkumpul selama protes menuntut hasil pemilu yang bebas dan adil, di luar kantor komisi pemilihan provinsi di Karachi, Pakistan, 11 Februari 2024. REUTERS/  Akhtar Soomro
Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.