TEMPO.CO, Jakarta - Data dari pemerintah Uni Emirat Arab menyebutkan, angka rata-rata perceraian di negeri itu pada 2016 meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Media setempat, The New Khaleej melaporkan, data yang dikeluarkan oleh pemerintah menunjukkan bahwa perceraian rata-rata meningkat hingga 32,5 persen pada 2016 bila dibandingkan dengan 2015.
Baca: 7 Pengusaha Uni Emirat Arab Orang Terkaya versi Forbes
Seorang wanita memperhatikan burung-burung Flamengo yang berkumpul di suaka hewan liar Ras Al Khor di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Maret 2016. AP/Kamran Jebreili
"Angka perceraian tertinggi terjadi di Ras Al-Khaimah mencapai 30 persen, disusul dengan Abu Dhabi," tulis Middle East Monitor.
Laporan yang sama mengungkapkan bahwa jumlah perkawinan di kalangan warga Uni Emirat Arab sejak 2006 hingga 2016 menurun. Adapun Kota Ras Al-Khaimah mencatat angka perkawinan tertinggi dengan rata-rata 41,7 persen, disusul Ajman dengan 25,6 persen dan Al-Sharjah 16,3 persen.Burung Flamengo migrasi melewati gedung-gedung pencakar langit di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 28 Januari 2017. AP/Kamran Jebreili
Baca: UEA Naikkan 'Pajak Dosa' Rokok 100 Persen, Hasilnya?
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh otoritas Uni Emirat Arab, 33 persen perkawinan di Abu Dhabi perkawinan dan perceraian umumnya berlangsung di awal tahun. Meningkatnya biaya hidup di Uni Emirat Arab, minimnya perumahan yang tersedia dan kenaikan biasa mas kawin menjadi salah satu penyebab terjadinya perceraian di sana.