TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat bakal menyeret bekas agen FBI Terry Albury, ke pengadilan setelah terungkap bahwa dia memberikan informasi rahasia ke media online The Intercept.
"Kasus ini pertama kali diberitakan Radio Publik Minnesota, Rabu, 28 Maret 2018," tulis kantor berita Reuters, Kamis, 29 Maret 2018.
Baca Juga:
Baca: Trump Publikasi Memo Rahasia Investigasi, FBI: Bicara Itu Gampang
Bagian dari sebuah berkas, tertanggal 24 November 1963, yang berisi kutipan direktur FBI J. Edgar Hoover saat ia berbicara tentang kematian Lee Harvey Oswald, yang dirilis untuk pertama kalinya. AP Photo / Jon Elswick
Kementerian Kehakiman mengatakan, Albury, pekan ini, didakwa oleh Divisi Keamanan Nasional Kementerian dengan dua tuduhan yakni secara sadar dan sengaja menyampaikan dokumen dan informasi berkaitan dengan pertahanan nasional kepada seorang reporter untuk pemberitaan nasional.
"Albury, satu-satunya agen lapangan FBI keturunan Afrika-Amerika di Minnesota. Dia mendapatkan tugas operasi di lapangan terbang internasional St.Paul untuk menangani masalah kontraterorisme," MPR News melaporkan.
Pengacara Albury, Jane Anne Murray dan Joshua Dratel, menanggapi tudingan Kementerian dengan mengatakan bahwa kliennya sangat komit dengan persoalan keamanan nasional sebagaimana yang dibebankan kepada dia. "Albury menerima tanggung jawab atas tudingan yang dialamatkan kepada dia," kata kedua pengacaranya.Trump Tuduh Mantan Direktur FBI Pembocor
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat dan FBI tidak bersedia memberikan tanggapak ketiuka dimintai komentarnya. Seorang sumber yang mengetahui persoaan ini mengatakan kepada Reuters, The Intercept menerima dokumen yang diungkap sebagaimana didakwakan kepada Albury.
Baca: CIA dan FBI Tuding Dua Pabrikan Ponsel Cina Ini Mata-mata
Pada Januari 2017, The Intercept menerbitkan serial berita berjudul "Peran Rahasia FBI" berdasarkan dokumen yang diungkapkan Abury. "Dokumen itu menunjukkan kedalaman dan kekuatan ekspansi FBI sejak peristiwa 11 September 2001," tulis MPR News.
Sementara itu, tahun lalu, seorang bekas anggota dinas intelijen Amerika Serikat dituding mengungkapkan secara ilegal laporan rahasia mengenai keterlibatan Rusia dalam pemilihan umum kepada The Intercept.