Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Menolak Pembatalan Amandemen Kedua Soal Senjata Api

Editor

Budi Riza

image-gnews
Organisasi Teens for Gun Reform berbaring di depan Gedung Putih pada Senin, 19 Februari 2018 meminta kontrol senjata pasca penembakan massal 17 orang siswa dan staf sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, Amerika Serikat, pada 14 Februari 2018. Politiciandirect.com.
Organisasi Teens for Gun Reform berbaring di depan Gedung Putih pada Senin, 19 Februari 2018 meminta kontrol senjata pasca penembakan massal 17 orang siswa dan staf sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, Amerika Serikat, pada 14 Februari 2018. Politiciandirect.com.
Iklan

TEMPO.CO, Washington--Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berkukuh tidak akan mendukung amandemen terhadap amandemen kedua konstitusi mengenai hak memiliki senjata api.

Trump mengatakan ini sambil mengecam pernyataan bekas hakim agung AS, John Paul Stevens, yang justru mendukung revisi konstitusi untuk menangani merebaknya penembakan massal di sekolah AS.

Baca: Trump: Kim Jong Un Lakukan Kebijakan Benar untuk Perdamaian

“Amandemen kedua tidak akan pernah dibatalkan!,” kata Trump lewat akun Twitter @realdonaldtrump, Rabu, 28 Maret 2018 waktu setempat. Kalimat pertama cuitannyaitu ditulis dengan huruf capital, yang kerap dilakukan Trump.

Baca: Trump soal Bintang Porno Daniels: Dia Bukan Wanita Idaman Saya

Amandemen kedua berbunyi:”Sebuah milisi yang diatur dengan regulasi yang baik diperlukan untuk keamanan negara yang bebas, hak rakyat untuk menyimpang dan membawa senjata tidak akan dilanggar.”

Menurut Trump, Partai Demokrat menginginkan pembatalan amandemen kedua ini seperti halnya bekas hakim agung John Paul Stevens, 97 tahun. “Tidak bisa. Kita butuh lebih banyak wakil rakyat dari Partai Republik pada 2018 dan harus SELALU menguasai Mahkamah Agung.”

Munculnya ide pembatalan amandemen kedua konstitusi AS dipicu unjuk rasa besar-besaran siswa dan kaum muda Amerika pada pekan lalu pasca penembakan massal yang terjadi di sekolah menengah atas Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, AS, pada 14 Februari 2018.

Seperti dilansir Reuters, 17 orang tewas dalam penembakan yang berlangsung sekitar enam menit itu. 14 orang merupakan siswa dan tiga lainnya guru serta staf sekolah. Penembak, yang bernama Nikolas Cruz, 19 tahun, menembaki teman-temannya menjelang pulang sekolah menggunakan senapan semiotomatis AR-15, yang merupakan senapan M-16 untuk versi sipil dan bisa dibeli dengan mudah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

John Paul Stevens merasa terinspirasi dengan unjuk rasa besar kamu muda AS, yang jarang terjadi ini. Dia lalu menuliskan pendapatnya di media New York Times.

Stevens berargumentasi pembatalan amandemen kedua konstitusi itu bisa dilakukan untuk melawan kelompok pro penggunaan senjata yaitu National Rifle Association (NRA), yang menyumbang dana kampanye Donald Trump pada pilpres AS 2016.

Langkah ini bisa dilakukan untuk mencegah munculnya debat legislasi yang mendukung kelompok pro senjata api.

“Jarang sekali selama saya hidup menyaksikan keterlibatan sipil dari anak sekolah dan para pendukungnya, yang mereka tunjukkan di Washington,” kata Stevens dalam tulisannya, yang muncul pada Selasa, 27 Maret 2018. “Unjuk rasa ini menuntut rasa horma kita. Mereka mengungkap dukungan luas public untuk legislasi meminimalisir penembakan massal anak-anak sekolah dan lainnya di masyarakat kita.”

Menurut Stevens, putusan Mahkamah Agung dalam kasus Distrik Columbia versus Heller menjadi penting karena putusannya menyatakan amandemen kedua memberi individu hak untuk membawa senjata.

“Putusan itu, yang saya tetap anggap keliru dan bisa diperdebatkan, menjadi senjata propaganda berkekuatan besar bagi NRA,” kata Stevens.

Soal ini, pengurus NRA mengatakan,”Anggota lelaki dan perempuan NRA, bersama mayoritas rakyat Amerika dan Mahkamah Agung, meyakini amandemen kedua mengenai hak perlindungan diri sendiri dan akan terus berjuang melindungi kebebasan yang fundamental ini.” Trump menyetujui pembatasan umur bagi pembeli senjata yaitu 21 tahun kemudian menarik pernyataannya ini, yang diduga akibat lobi NRA.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

10 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

14 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

15 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

20 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

24 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

29 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

36 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

36 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.


Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

36 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Jajak Pendapat: Warga Israel Lebih Memilih Donald Trump daripada Joe Biden

Jajak pendapat Channel 12 menemukan 44 persen warga Israel lebih memilih mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dibandingkan Joe Biden untuk kembali ke Gedung Putih.