TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Sepak Bola Australia dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengkonfirmasi tim sepak bola nasional Australia akan bertanding di piala dunia 2018, yang diselenggarakan di Rusia. Kepastian itu disampaikan menyusul derasnya komentar bernada kekhawatiran pemerintah Australia akan memboikot pertandingan sepak bola terbesar tersebut.
Baca: Kutuk Aksi Spionase Rusia di Inggris, Islandia Boikot Piala Dunia
Ilustrasi Sepak Bola. (shutterstock.com)
Bishop sebelumnya menyebut piala dunia sebagai salah satu cara bagi pemerintah Australia untuk memprotes tindakan Rusia. Pernyataan itu terkait keputusan Australia melakukan pengusiran diplomat-diplomat Rusia, yang diyakini sebagai mata-mata tidak terdeklarasi. Bukan hanya itu, langkah Australia tersebut juga mengikuti negara-negara kekuatan dunia yang mengambil sikap atas serangan racun terhadap mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal di Inggris.
Walhasil pernyataan Bishop itu menyiramkan was-was diantara para pendukung sepak bola Australia. Federasi Sepak Bola Australia pun segera meminta kejelasan atas hal ini.
Baca: Desakan Menguat, Apakah Inggris Jadi Boikot Piala Dunia 2018?
“Federasi Sepak Bola Australia menghormati tanggung jawab pemerintah Australia untuk membuat keputusan mengenai hubungan diplomatik dan internasional. Kami telah mencari kejelasan terkait komentar Menteri Luar Negeri soal piala dunia. Menyusul tim nasional Australia sudah masuk dalam tim qualifikasi bersama tim Inggris, maka kami akan ambil bagian pada even FIFA ini dan melanjutkan tujuan kami,” kata juru bicara Federasi Sepak Bola Australia, seperti dikutip dari www.foxsports.com.au, Selasa, 27 Maret 2018.
Menjawab kegeliasan banyak pihak, Bishop segera mengklarifikasi lewat akun Tweeter pada Selasa siang, 27 Maret 2018. Apa yang menjadi sikap Australia bergabung dengan Inggris dalam sebuah boikot negara, yakni tidak boleh ada pemimpin politik bepergian ke Rusia. Sebelumnya Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengumumkan anggota kerajaan atau pun para menteri di Inggris tidak boleh menghadiri pertandingan sepak bola piala dunia di Rusia, termasuk upacara pembukaannya dan pertandingannya.