Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

115 Diplomatnya Diusir Negara Barat, Rusia Bakal Balas, Caranya?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. Trump dan Putin  menyetujui sebuah pernyataan tentang Suriah, saat berbincang ketika sesi foto. REUTERS/Jorge Silva
Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. Trump dan Putin menyetujui sebuah pernyataan tentang Suriah, saat berbincang ketika sesi foto. REUTERS/Jorge Silva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia bersumpah akan mengambil langkah-langkah balasan kepada di setiap negara yang mengusir staf diplomatiknya secara besar-besaran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova, mengatakan Rusia memprotes keras atas pengusiran itu dalam pernyataan yang disiarkan di televisi nasional.

"Akan ada respon terhadap semua yang kita lihat hari ini. Langkah yang tepat akan diambil pada masing-masing negara, baik mengenai pengusiran diplomat dan penutupan Konsulat Jenderal Rusia di Seattle (AS)," kata Zakharova seperti dilansir Kantor Berita Rusia, TASS pada Senin, 26 Maret 2018 waktu setempat.

 Baca: Jerman Usir Diplomat Rusia, Dituduh Terkait Racun di Inggris

Seperti diberitakan, pemerintah AS mengumumkan 48 diplomat Rusia dan 12 anggota Misi Permanen Rusia untuk PBB di New York akan diusir dari negara itu. Selain itu, Konsulat Jenderal di Seattle, Washington, akan ditutup. Pengumuman ini dilakukan pada Senin, 26 Maret 2018.

Baca: Novichok, Pencabut Nyawa dari Rusia

Langkah ini dilakukan bersamaan dengan sejumlah negara Eropa seperti Jerman, Perancis dan Kanada serta Australia. Alasan pengusiran itu adalah insiden keracunan mantan intelijen Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, Inggris.

Rusia membantah keras terlibat dalam serangan itu dan memperingatkan pihaknya akan menanggapi dengan cara yang sama. Zakharova lantas menuduh Inggris dan Amerika Serikat justru berada di belakang serangan itu, yang dia sebut sebagai provokasi untuk melakukan kampanye anti- Rusia (Russophobia).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]

Menurut temun petugas keamanan Inggris, Skripal dan putrinya terpapar racun saraf Novichok, yang dikembangkan di Rusia. Rusia dengan tegas menolak tuduhan ini dengan menunjukkan bahwa baik Uni Soviet maupun Rusia tidak memiliki program untuk mengembangkan racun ini.

Inggris juga mengusir 23 diplomat Rusia tanpa memberikan bukti dan mengatakan langkah-langkah lain terhadap Moskow akan diambil. Moskow mengambil langkah demi langkah untuk mengusir sejumlah diplomat Inggris dari Rusia dan memerintahkan untuk menutup Konsulat Jenderal Inggris di St. Petersburg dan menutup kantor British Council di Rusia.

PM Theresa May mengatakan pengusiran para diplomat dan petugas intelijen ini merupakan yang terbesar dalam sejarah. "Sikap Rusia yang semakin agresif merupakan ancaman bagi keamanan kolektif Eropa."

Sementara, Duta Besar Rusia untuk PBB, seperti dilansir Miami Herald, mengecam keputusan negara-negara Eropa dan Amerika serta Australia yang mengusir 115 diplomatnya. Langkah itu dianggap Rusia sebagai tindakan yang sangat buruk dan sangat tidak ramah.

Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia, pada Senin, 26 Maret 2018 mengatakan meski mengecam pengusiran ini, namun pihaknya akan tetap merahasiakan nama-nama diplomat yang diusir untuk menjaga privasi mereka.

Amerika Serikat dan 21 negara lainnya yang mengumumkan pengusiran para diplomat Rusia, dan secara terbuka mengatakan staf diplomatik Rusia yang diusir sebagian dicurigai sebagai perwira intelijen. Dubes Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, mengatakan keputusan itu provokatif dan Moskow akan meresponnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

3 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

4 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

17 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

23 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

1 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

3 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

Seorang remaja berusia 15 tahun berhasil menyelamatkan 100 nyawa dalam penembakan massal di Moskow, Jumat pekan lalu.