TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda di Cina sengaja mendaftarkan dirinya di universitas khusus wanita dengan maksud memudahkan dirinya menemukan kekasih hati.
Pemuda berusia 18 tahun itu dinyatakan lolos ke putaran akhir tes masuk Universitas Wanita Cina di Beijing. Terlepas dari namanya, universitas tersebut memang menerima setidaknya satu orang pria setiap tahun.
Baca: Kampus Kenamaan Cina, Jadikan Renang Sebagai Syarat Masuk
Niat calon mahasiswa yang tidak disebutkan namanya dan berasal dari dari Ningbo, Zhejiang itu terungkap melalui video wawancara yang tersebar luas di Internet.
Dalam video yang direkam oleh seorang siswa dan diunggah ke dunia maya atas seizin Universitas Wanita Cina terdengar pemuda mengutarakan niatnya dengan serius.
“Sekolah ini memiliki banyak gadis, jika saya dapat belajar di sini maka tidak akan menemukan masalah dalam mencari teman wanita,” katanya, seperti dilansir South China Morning Post pada 25 Maret 2018.
Baca: Cara Cina Mengawasi Gerakan Mahasiswa di Kampus dan Asrama
Cina merupakan salah satu negara dengan rasio perbandingan jenis kelamin yang paling jomplang di dunia. Hal itu diperparah oleh kebijakan satu anak yang berakhir pada 2015. Diperkirakan puluhan juta pria tidak akan dapat menemukan istri dalam beberapa dekade mendatang karena ketimpangan jumlah rasio perempuan dan laki-laki.
Dengan pemikiran ini, remaja tersebut memutuskan untuk meningkatkan peluangnya. Menurutnya, kompetisi masuk kampus perempuan itu berat, tetapi dia telah melewati tahap wawancara dari proses tersebut. Tetapi keluarganya tidak yakin niatnya mendapatkan kekasih sebagai ide yang bagus.
"Ayah saya mengatakan kepada saya untuk berhati-hati ... dia tidak ingin anaknya berubah terlalu banyak karena berada di lingkungan yang dikelilingi oleh wanita," katanya.
Baca: Cina Rekrut Mahasiswa Garis Keras untuk Propaganda Online
Universitas ini didirikan dan dijalankan oleh Federasi Perempuan Seluruh Cina dan mengambil 1.500 mahasiswa setiap tahun dan sekitar 1 persen di antaranya adalah laki-laki.
"Kami memiliki toilet untuk pria di gedung-gedung kami dan di perpustakaan," kata seorang pejabat universitas. Pihak kampus juga menyediakan fasilitas akomodasi terbatas untuk siswa laki-laki di kampus.