Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksil di Azerbaijan, Hendromartono Hanya Bersama 2 Rekannya WNI

image-gnews
RM Hendromartono, setengah abad jadi eksil di Azerbaijan
RM Hendromartono, setengah abad jadi eksil di Azerbaijan
Iklan

TEMPO.CO, Solo -Mimpi RM Hendromartono untuk meneruskan jejak orang tuanya bekerja di perusahaan minyak, kian mendekati kenyataan. Hendro terpilih menjadi salah satu pelajar yang mendapat beasiswa dari Sukarno untuk kuliah di Azerbaijan. 

Apalagi, dia mendapatkan sebuah kampus di kawasan Azerbaijan, salah satu penghasil minyak yang menjadi bagian dari Uni Sovyet. Ada puluhan mahasiswa asal Indonesia lainnya yang datang berkuliah di tempat itu secara bergelombang.

Gejolak politik di Indonesia sekitar tahun 1965 membuyarkan harapan Hendro dan kawan-kawannya. Mereka tidak berani pulang ke negara asalnya. "Kami memilih tetap tinggal di Azerbaijan daripada pulang lalu ditangkap," katanya saat ditemui di Solo, Kamis 22 Maret 2018.

Baca: EKSKLUSIF: Hendromartono, Setengah Abad Jadi Eksil di Azerbaijan

Kala itu memang santer kabar banyak mahasiswa peraih beasiswa yang ditangkap saat pulang ke Indonesia karena dianggap 'orangnya Sukarno'. "Terutama yang kuliah di negara-negara komunis," kata Hendro.

Setelah lulus kuliah sekitar 1967, Hendro memilih mencari pekerjaan di kawasan penghasil minyak itu. Dia diterima sebagai tenaga peneliti di kampusnya. "Kadang-kadang juga mengajar Bahasa Indonesia," katanya.

Sedangkan teman-temannya kebanyakan memilih pindah dari negara itu setelah lulus kuliah. "Kebanyakan memilih pergi menuju Eropa," tutur Hendro. Kebanyakan dari mereka berharap bisa pulang dengan lebih aman ke Indonesia jika sebelumnya menetap di negara-negara yang bukan penganut paham komunis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ini Kerinduan Para Eksil Tragedi 1965 di HUT RI ke-70 

Kondisi itu membuat Hendro sempat merasa kesepian. Dia hanya tinggal di Azerbaijan bersama dua kawannya sesama WNI yang masih bertahan. "Bahkan hingga saat ini salah satunya tetap tinggal di Azarbeijan," kata Hendro.

Untungnya, negara pecahan Sovyet itu tidak pernah membeda-bedakan kewarganegaraan masyarakat yang tinggal di sana. Hendro mendapat perlakuan sama seperti warna negara aslinya, kecuali dalam hal hak politik.

Dia bahkan juga menemukan pendamping hidupnya di negara itu. Hendro menikah dengan wanita asal Slaviyan, Rusia bernama Gricinina Antonina Mixailovna pada 1966. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang putri. Kesibukannya bekerja dan mengurus keluarga mampu mengusir kesepian yang dialaminya.

Baca: Para Eksil Tragedi 1965 Rayakan HUT RI ke-70 di Belanda

Barulah saat kekuasaan Orde Baru tumbang, Hendro berani kembali berkunjung ke Indonesia. Dia bisa kembali mendapatkan kewarganegaraan setelah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan Undang Undang nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. Lantas, pada 2012, barulah Hendromartono terbang dari Azerbaijan untuk menetap di kampungnya, Joyontakan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

5 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev Terpilih Kembali, Lima Kali Berturut-berturut

8 Februari 2024

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menghadiri upacara pengibaran bendera di kota Aghdara, yang dikenal sebagai Martakert oleh orang Armenia, menyusul operasi militer Azerbaijan dan eksodus massal etnis Armenia dari wilayah Nagorno-Karabakh, Azerbaijan 15 Oktober 2023. Presiden Azerbaijan Republik Azerbaijan/Handout melalui REUTERS
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev Terpilih Kembali, Lima Kali Berturut-berturut

Penghitungan menunjukkan bahwa Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memenangkan pemilu dengan 92 persen suara


Buka Puasa Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

9 Desember 2023

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Buka Puasa Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Permohonan buka puasa sebagai warisan budaya tak benda UNESCO dilakukan negara Iran, Azerbaijan dan Uzbekistan


Kualifikasi Euro 2024: Borong 4 Gol Saat Belgia Kalahkan Azerbaijan 5-0, Romelu Lukaku Cetak Rekor

20 November 2023

Pemain Timnas Belgia, Romelu Lukaku. REUTERS/Christof Stache
Kualifikasi Euro 2024: Borong 4 Gol Saat Belgia Kalahkan Azerbaijan 5-0, Romelu Lukaku Cetak Rekor

Romelu Lukaku telah mencetak 14 gol dalam delapan pertandingan kualifikasi Euro 2024.


Wisatawan Indonesia Bisa Traveling ke Empat Negara Eropa Ini Tanpa Visa

3 November 2023

Sejumlah balon udara panas terbang di langit Cappadocia, Turki, pada 10 Juli 2022. Untuk menikmati keindahan di kawasan ini, wisatawan rela naik balon udara sejak dinihari. (Xinhua/Mustafa Kaya)
Wisatawan Indonesia Bisa Traveling ke Empat Negara Eropa Ini Tanpa Visa

Beberapa negara Eropa ini membebaskan visa untuk wisatawan Indonesia, beserta wisata yang menarik dari negara tersebut


PM Armenia Berharap Bisa Berdamai dengan Azerbaijan

26 Oktober 2023

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan berpidato di depan parlemen di Yerevan, Armenia, 13 September 2022. Tigran Mehrabyan/PAN Foto via REUTERS
PM Armenia Berharap Bisa Berdamai dengan Azerbaijan

Setelah eksodus massal etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh, Armenia dan Azerbaijan mendeklarasikan keinginan untuk menandatangani pakta perdamaian.


Pusat Retret Kesehatan di Azerbaijan Ini Berada di 350 Meter di Bawah Tanah

20 Oktober 2023

Duzdag Physiotherapy Center di gua garam Azerbaijan (Instagram/@duzdag_mualice_naxcivan)
Pusat Retret Kesehatan di Azerbaijan Ini Berada di 350 Meter di Bawah Tanah

Situs bekas tambang garam Soviet yang kini masuk wilayah Azerbaijan hanya berfungsi sebagai sanatorium untuk pengobatan berbagai penyakit pernapasan


Ilham Aliyev Kibarkan Bendera Azerbaijan di Bekas Wilayah Nagorno-Karabakh

16 Oktober 2023

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menghadiri upacara pengibaran bendera di kota Aghdara, yang dikenal sebagai Martakert oleh orang Armenia, menyusul operasi militer Azerbaijan dan eksodus massal etnis Armenia dari wilayah Nagorno-Karabakh, Azerbaijan 15 Oktober 2023. Presiden Azerbaijan Republik Azerbaijan/Handout melalui REUTERS
Ilham Aliyev Kibarkan Bendera Azerbaijan di Bekas Wilayah Nagorno-Karabakh

Wilayah Nagorno-Karabakh yang pernah memisahkan diri direbut kembali oleh Azerbaijan setelah operasi militer kilat bulan lalu.


Presiden Azerbaijan: Prancis Bertanggung Jawab jika Ada Konflik Baru dengan Armenia

8 Oktober 2023

Nikol Pashinyan dan Ilham Aliyev. OC-Media.org
Presiden Azerbaijan: Prancis Bertanggung Jawab jika Ada Konflik Baru dengan Armenia

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa Prancis bertanggung jawab jika konflik baru meletup di Kaukasus Selatan


Pemimpin Azerbaijan Tolak Bertemu PM Armenia di Spanyol

4 Oktober 2023

Perdana Menteri Nikol Pashinyan (kanan) bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Asbarez.com
Pemimpin Azerbaijan Tolak Bertemu PM Armenia di Spanyol

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev tidak akan menghadiri pertemuan yang diselenggarakan Uni Eropa dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan