TEMPO.CO, Jakarta - Sikap tidak bertanggung jawab dari kopilot maskapai Portugal mengakibatkan 106 penumpang terdampar di bandara Stuttgart, Jerman. Sang kopilot ternyata dalam kondisi mabuk saat hendak naik ke kokpit pesawat Air Portugal.
Akibat insiden itu, pihak manajemen maskapai Air Portugal langsung meminta maaf kepada 106 penumpangnya yang terlantar di Stuttgart sejak Jumat malam, 23 Maret 2018.
Baca: Mabuk, Pilot Ini Dipandu 2 Pesawat Jet Tempur
Insiden itu bermula ketika staf bandara melihat sang kopilot terhuyung saat berjalan menuju pesawat. Staf tersebut juga menghirup bau alkohol yang menyengat saat keduanya berpapasan.
Tampa menunggu lama, staf itu langsung memberitahu pihak berwenang dan segera setelahnya, keputusan dibuat untuk menjaga pesawat tetap berada di darat dengan alasan masalah operasional.
Seperti dilansir News.com.au pada 25 Maret 2018, polisi yang diarahkan ke pesawat mendapati sang kopilot yang berusia 40 tahun itu dalam keadaan mabuk berat.
Baca: Pilot yang Diduga Mabuk Punya Pengalaman Terbang Ribuan Kali
Beruntung kondisi pilot itu dapat diketahui sebelumnya, jika tidak maka kemungkinan seperti kecelakaan akibat kurangnya pengawasan bisa saja terjadi.
Pria itu langsung ditahan dan laporan media lokal menyebutkan bahwa jaksa di Stuttgart telah menangguhkan lisensi kopilot tersebut dan menghukumnya membayar uang jaminan sebesar 10 ribu euro atau Rp 170,3 juta.
Maskapai penerbangan itu mengumumkan melalui Twitter bahwa para penumpang akan tetap berada di bandara hingga Senin, 26 Maret 2018 menunggu penerbangan selanjutnya.
Baca: Mabuk Saat Hendak Terbang, Pilot Pakistan Dibui
Ini bukan pertama kalinya perilaku tidak profesional oleh staf maskapai penerbangan, membuat situasi yang tidak nyaman bagi banyak orang. Tahun lalu seorang pilot maskapai Kanada pingsan di kokpit karena mabuk berat.
Penerbangan Kanada lainnya dibatalkan di Skotlandia pada tahun 2016 ketika dua pilot mabuk dalam pekerjaan dan seorang pilot Indonesia dipecat karena mencoba menerbangkan pesawat dalam keadaan mabuk pada 2016.
