Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebut Paus Fransiskus Diktator, Ksatria Perang Salib Diskors

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Buku kontroversial Paus Fransiskus
Buku kontroversial Paus Fransiskus
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Ordo Malta, yang organisasi kesatria yang berasal dari Perang Salib, diskorsing setelah menulis sebuah buku yang kontroversial tentang Paus Fransiskus.

Henry Sire, seorang sejarawan tamatan Oxford dan seorang ksatria dalam tatanan kuno selama hampir dua dekade, mendapat kecaman karena menulis buku yang dianggap sebagai "serangan keji".

Baca: Paus Fransiskus Serukan Kaum Muda Tetap Meneriakkan Suara Hati

 

Sire baru-baru ini menerbitkan buku yang diberi judul The Dictator Pope, yang menggambarkan Paus asal Argentina itu sebagai sosok otoriter dan manipulatif.

Melalui buku itu, Sire mengklaim era kepausan Fransiskus adalah yang paling tirani dan tidak berprinsip pada zaman moderen.

Baca: Paus Fransiskus Minta Maaf pada PSK Korban Kejahatan Umat Katholik

 
 
Henry Sire sedang memegang buku berjudul "Phoenix from the Ashes", yang juga ditulisnya. Catholic Herald -- Joseph Shaw

"Ketika tidak ada kamera televisi, Paus Fransiskus berubah menjadi orang lain: arogan, tidak suka dengan orang lain, vulgar dalam bahasanya dan terkenal karena ledakan kemarahannya yang kejam yang diketahui semua orang, dari kardinal sampai pengemudi mobil," tulis sejarawan itu.

Sire juga mengklaim dalam bukunya bahwa Fransiskus terpilih sebagai Pemimpin Umat Katolik Dunia berkat bantuan para "mafia" kardinal progresif.

Dalam sebuah cuitan baru-baru ini, Sire juga menggambarkan Paus sebagai monster yang menduduki tahta kepausan.

Perselisihan ini adalah pertempuran terbaru antara mereka yang mendukung Paus Fransiskus dan kaum konservatif, yang sangat menentang sentuhan populis dan agenda reformasinya.

Kaum konservatif marah dengan saran Bapa Suci umat Katolik itu, yang mengatakan bahwa pasangan yang bercerai dapat diizinkan untuk menerima Komuni Suci.

Sire, yang mendapat gelar ksatria sejak 2001, dikontrak untuk menulis sejarah dan hidup Paus dari tahun 2013 hingga 2017 di markas besarnya di Roma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Buku itu diterbitkan secara elektronik pada tahun 2016, tetapi Sire kemudian menulis buku kedua, tanpa sepengetahuan kelompok ksatria, tentang Fransiskus dan kepausannya, yang kontroversial. Buku kedua ini, seperti dilansir Catholic Herald dari media Tablet, diluncurkan dalam bahasa Italia dan Inggris.

Paus Fransiskus menyapa fisikawan Stephen Hawking pada sidang paripurna Akademi Ilmu Kepausan, di Vatikan, 28 November 2016. Hawking lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris, dan pada usia 22 tahun ia didiagnosa mengidap penyakit saraf motorik yang langka. AP/L'Osservatore Romano

Awalnya buku itu diterbitkan dengan nama pena, Marcantonio Colonna, yang merupakan nama seorang bangsawan Italia yang bertempur di Perang Lepanto pada 1571. Saat itu pasukan angkatan laut Eropa menciptakan kekalahan besar bagi Kekaisaran Ottoman di lepas pantai Yunani.

Namun identitas penulis buku itu sebenarnya adalah Sire, yang merupakan seorang konservatif Katolik dan pernah mempertanyakan reformasi liberalisasi Konsili Vatikan II pada 1960-an.

Menurut media Catholic Herald, setelah ini terungkap, para ksatria di Ordo Malta mengambil keputusan untuk menangguhkannya dari tugas.

Pengurus Ordo itu menyatakan sangat mengutuk serangan keji terhadap Paus. "Ordo Malta memisahkan diri dari posisi yang disampaikan dan menganggap isi buku itu merupakan pelanggaran berat kepada Yang Mulia, Paus Fransiskus," demikian pernyataan Ordo, seperti dilansir Telegraph pada 23 Maret 2018. Investigasi internal telah diluncurkan.

Sire, 68, yang lahir di Barcelona dan memiliki keturunan Prancis, menjalani pendidikan di Stonyhurst College di Lancs. Dia kemudian belajar sejarah di Exeter College, Oxford. Dia mengeluarkan pernyataan yang mengklaim sanksi yang diterimanya melanggar hukum.

"Proses hukum terhadap saya sepenuhnya ilegal," kata Sire, yang mengklaim sanksi itu justru melanggar peraturan ordo itu sendiri.

Ordo Malta memiliki reputasi sebagai sebuah badan amal Katolik yang menyediakan tempat perawatan, klinik dan bantuan lain untuk orang-orang di zona konflik dan daerah yang dilanda bencana alam.

Didirikan pada abad ke-11 untuk melindungi para peziarah yang melakukan perjalanan ke Tanah Suci, Orde Pegawai Militer Internasional dari St. John of Jerusalem, Rhodes dan Malta memiliki sekitar 25.000 karyawan, yang dibayar, dan lebih dari 80.000 sukarelawan di seluruh dunia.

Ordo ini adalah entitas berdaulat yang memiliki status pengamat di PBB dan memelihara hubungan diplomatik dengan lebih dari 100 negara. Paus Fransiskus belum menanggapi soal buku ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesan Paskah Paus Fransiskus Singgung Perang Gaza

48 menit lalu

Paus Fransiskus merayakan Misa untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 1 Januari 2022. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Pesan Paskah Paus Fransiskus Singgung Perang Gaza

Paus Fransiskus mengirimkan surat menjelang Paskah kepada umat Katolik di Tanah Suci, yang mencakup wilayah Palestina dan sekitarnya.


Paus Fransiskus Mau ke Indonesia Tahun Ini, Ada Apa?

3 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Paus Fransiskus Mau ke Indonesia Tahun Ini, Ada Apa?

Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia. Apa saja rangkaian kegiatannya selama di sini?


Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

8 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan 21 Maret 2021. [Vatican Media / Handout via REUTERS]
Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

Paus Fransiskus hendak kunjungna kerja ke Indonesia sejak 2020, namun karena pandemi Covid-19 maka rencana itu pun belum terwujud.


Paus Fransiskus Belum Ingin Mengundurkan Diri

13 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus dari jendelanya dalam Misa Epifani di Vatikan, 6 Januari 2023. Vatican Media/Handout via REUTERS
Paus Fransiskus Belum Ingin Mengundurkan Diri

Dalam pengakuannya, Paus Fransiskus belum terfikirkan untuk mengudurkan diri karena masih cukup sehat menjalankan tugas kepausan.


Usai Kontroversi Ukraina, Paus Fransiskus Kecam Kegilaan Perang

14 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Usai Kontroversi Ukraina, Paus Fransiskus Kecam Kegilaan Perang

Paus Fransiskus mengatakan banyak anak muda yang mati dalam perang, seraya mengajak rakyat berdoa agar kegilaan perang dapat diatasi.


Ukraina Tolak Seruan Paus Fransiskus untuk Negosiasi dengan Rusia

17 hari lalu

Paus Fransiskus. REUTERS/Remo Casilli
Ukraina Tolak Seruan Paus Fransiskus untuk Negosiasi dengan Rusia

Ukraina menolak seruan Paus Fransiskus untuk bernegosiasi dengan Rusia demi mengakhiri perang.


Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza: Tolong, Cukup!

23 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza: Tolong, Cukup!

Paus Fransiskus menyerukan upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dengan mengatakan, "Tolong, cukup," pada Minggu.


Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

44 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu Presiden Argentina Javier Milei di Vatikan, 12 Februari 2024. Vatican Media/Handout via REUTERS
Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

Presiden Argentina Javier Milei membawa kue kering, biskuit dan hadiah-hadiah favorit Paus Fransiskus untuk memperbaiki hubungan


Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

58 hari lalu

Petenis Jannik Sinner dari Italia berpose dengan trofi setelah memenangkan final melawan Daniil Medvedev dari Rusia dalam final turnamen Tenis Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Minggu, 28 Januari 2024. Sinner menang dramatis dengan membalikkan ketertinggalan dua set dan menang melalui pertarungan lima set. REUTERS/Issei Kato
Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

Jannik Sinner mengalahkan petenis Rusia Daniil Medvedev di final untuk menjuarai Australian Open 2024.


Serangan Bersenjata di Gereja Katolik Istanbul, Kedua Pelaku Berhasil Ditangkap

58 hari lalu

Reaksi orang-orang selama serangan mematikan oleh dua pria bersenjata bertopeng di Gereja Katolik Santa Maria Italia di Istanbul, Turki, 28 Januari 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari video CCTV yang diperoleh REUTERS
Serangan Bersenjata di Gereja Katolik Istanbul, Kedua Pelaku Berhasil Ditangkap

Kedua tersangka penembakan di gereja Istanbul, Turki kini telah berhasil ditangkap meski belum diketahui motif serangan tersebut.