TEMPO.CO, Washington – Sebuah kapal perang jenis perusak milik angkatan laut Amerika Serikat mendekati pulau buatan Cina di Laut Cina Selatan dalam jarak 12 mil, yang merupakan batas wilayah laut yang diakui secara internasional.
Kapal penghancur Mustin ini berlayar mendekati kawasan karang Mischief Reef di Kepulauan Spratly dan melakukan sejumlah manuver.
Baca: Perang Dagang, Cina Desak Amerika Serikat Batalkan Tarif
Manuver militer ini digelar bersamaan dengan ketegangan perang dagang antara Amerika dan Cina, yang dipicu pengenaan kenaikan tarif barang impor Cina oleh Presiden Donald Trump.
Baca: Perang Dagang, Cina Tuding Amerika Pelanggar Aturan WTO
“Kita melakukan operasi navigasi kebebasan reguler dan rutin, yang sudah kami lakukan dulu dan akan lakukan di masa depan,” kata Letnan Komandan Nicole Schegman, juru bicara Armada Pasifik Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters, Jumat, 23 Maret 2018.
Aksi Amerika ini menimbulkan balasan dari Cina dengan mengirimkan dua kapal angkatan laut untuk melakukan pengusiran. Kementerian Pertahanan Cina mengatakan tindakan kapal Amerika itu membahayakan kedaulatan dan keamanan Cina sehingga mengancam perdamaian dan stabilitas regional.
Kementerian Pertahanan Cina mengatakan aksi kapal Amerika itu bisa menimbulkan masalah dan insiden di lapangan.
Seperti dilansir Channel News Asia dari pernyataan Kementerian Pertahanan Cina, “Perilaku provokatif AS hanya akan membuat militer Cina memperkuat kemampuan pertahanan di semua area.”
Pada Januari, kapal penghancur Amerika berlayar dekat Scarborough Shoal, sebuah laguna yang diklaim Cina di Laut Cina Selatan.