Seorang pemuda berusia 25-30 tahun asal Jalalabad terluka parah. Ia terkena tembakan peluru di pinggangnya. Korban saya temui dirawat di rumah sakit di Hayatabad, Pakistan,kata Siddequi, aktifis Welfare and Development Organisation (WDO), LSM yang aktif membantu para pengungsi.
Jalalabad, termasuk kota yang menjadi sasaran bom pada Hari Minggu (7/10) kemarin. Sementara di Rawalpindi, markas tentara diserang massa Rabu (10/10) siang. Karena, menurut sumber di kota yang hanya 15 Km dari Ibukota Pakistan, Islamabad, massa yang sedang berunjuk rasa melihat dua orang tentara asing di markas tentara itu. Massa menduga tentara itu berasal dari Amerika Serikat,ujar sumber TEMPO di Rawalpindi.
Memang sejak AS membombardir Afganistan, kebencian terhadap AS yang melanda Pakistan, negara tetangga Afganistan semakin meningkat. Apalagi pemerintah Pakistan yang dipimpin Jenderal Pervez Musharraf memberi dua airportnya di Quetta dan Islamabad sebagai tempat menyimpan pesawat-pesawat tempur AS yang siap digunakan menyerang Afganistan. (Ahmad Taufik)