TEMPO.CO, Jakarta - Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman menegaskan hanya kematian yang dapat menghentikan dirinya memimpin negara terkaya di Timur Tengah.
Saat ini bin Salman sedang melakukan reformasi besar-besaran dan lebih membuka diri terhadap dunia luar. Bin Salman menjanjikan Barat tentang alam keterbukaan yang semakin besar di negara yang dipimpinnya.
Baca: Mohammed bin Salman: Pria dan Wanita Setara, Dibela Sampai Mati
"Hanya Tuhan yang tahu berapa lama kita akan hidup, jika seseorang akan hidup selama 50 tahun atau tidak, namun jika semua berjalan normal, hal itu yang diperkirakan, kata Bin Salman dalam wawancara untuk pertama kali dengan televisi Amerika Serikat, CBS untuk progaram 60 minutes, seperti dikutip dari www.alaraby.co.uk, 19 Maret 2018.
Infografis: Asal-Usul Kekayaan Anggota Keluarga Kerajaan Arab Saudi
Bin Salman yang diwawancara saat berkunjung ke Amerika kemudian menegaskan tidak ada yang dapat menghentikan langkahnya memerintah Saudi, kecuali kematian.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Baca: Arab Saudi Berangus Korupsi, 17 Pengusaha Asing Disiksa
Bin Salman juga menegaskan sepenuhnya tidak benar tentang tudingan Human Rights Watch tentang terjadinya tindak kekerasan fisik yang dialami para tersangka korupsi.
Sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bin Salman melakukan operasi pemberangusan koruptor yang terjadi baik di pemerintahan, lembaga militer, lembaga publik, hingga di dalam istana.
"Apa yang kami lakukan di Arab Saudi sangat diperlukan dan legal," kata bin Salman.
Baca: Mohammed bin Salman Melawan Korupsi di Arab Saudi
Menurut laporan The New York Times, 20 Maret 2018, Presiden Donald Trump memuji bin Salman saat bertemu. Trump juga membuat pernyataan humor terhadap pangeran berusia 34 tahun ini.
"Anda lebih dari seorang putra mahkota sekarang," kata Trump saat makan siang dengan pangeran Mohammed bin Salman di ruang Kabinet.