TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Irak membantah sejumlah laporan media yang menyebutkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman akan mengunjungi Irak.
Juru bicara pemerintah, Saad al-Hadithi, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa, 20 Maret 2018, pemerintah Irak selalu mengumumkan kunjungan resmi tamu negara.
Baca: Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran
Putra Mahkota Pangeran Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, dalam acara balapan kuda di Riyadh, 30 Desember 2017. Reuters.
"Perlu dicatat bahwa pemerintah Irak terbuka bagi semua negara sahabat yang akan melakukan kunjungan demi memperkuat hubungan persaudaraan yang saling menguntungkan," bunyi pernyataan Irak, sebagaimana dikutip Middle East Monitor.Warga Irak mengibarkan bendera saat merayakan kemenangan tentara Irak atas kelompok militan ISIS di Mosul, Baghdad, Irak, 10 Juli 2017. Warga turun ke jalan usai Perdana Menteri Haider al-Abadi mengumumkan kemenangan besar tentara Irak atas ISIS. REUTERS/Khalid al Mousily
"Kebijakan yang ditempuh pemerintah Haider al-Abadi adalah mengembalikan Irak ke komunitas internasional dan menciptakan pasukan efektif di kawasan Timur Tengah."
Baca: Tepati Janji, Raja Salman Hadiahi Irak Stadion Terbesar di Dunia
Media di Irak, tulis Middle East Monitor, melaporkan mengenai rencana kunjungan Mohammed bin Salman ke Irak, termasuk ke Bagdad dan Najaf. Kedatangan Mohammed bin Salman itu dimaksudkan untuk menyaksikan pembukaan kantor konsulat Arab Saudi dan memperkuat hubungan kedua negara.