TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengurangi anggaran belanja untuk pertahanan dan tidak merancang perlombaan senjata dalam masa pemerintahan barunya hasil pemilihan presiden tahun 2018.
Putin, 65 tahun, dalam pidato kemenangannya di hadapan tujuh kandidat yang dikalahkannya pada Senin, 19 Maret 2018, memberi sinyal keinginannya untuk berfokus pada masalah domestik, bukan internasional. Dia juga berjanji mencoba meningkatkan standar hidup dengan berinvestasi lebih banyak di bidang pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan.
Baca: Rusia Gelar Pemilihan Presiden, Vladimir Putin Dipastikan Menang
"Tidak ada yang berencana untuk mempercepat perlombaan senjata," kata Putin, seperti dilansir South China Morning Post pada 20 Maret 2018.
Putin juga menyiratkan keinginannya untuk membangun kembali hubungan baik dengan negara-negara Barat. "Kami akan melakukan segalanya untuk mengatasi semua perbedaan dengan mitra kami lewat saluran politik dan diplomatik."
Rusia saat ini berselisih dengan Barat terkait dengan perbedaan di Suriah dan Ukraina, tuduhan serangan cyber, campur tangan dalam pemilihan asing, insiden racun saraf mantan intelijen Rusia, Skripal, di Inggris, serta sanksi baru dari Washington atas tuduhan intervensi dalam pemilihan Amerika Serikat pada 2016.
Baca: Putin Diprediksi Menang Telak, Pilpres Rusia Dinodai Kecurangan
Pernyataan Putin itu disampaikan seusia kemenangan besarnya pada pemilihan presiden Rusia yang berlangsung pada Minggu, 18 Maret 2018. Putin meraih dukungan sebesar 77 persen.
Dengan hampir 100 persen suara yang telah dihitung, Komisi Pemilu Pusat (CEC) mengumumkan, Vladimir Putin akan melanjutkan kepemimpinannya sebagai Presiden Rusia hingga 2024.