TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Turki dan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menguasai pusat Afrin di barat daya Suriah setelah pemberontak Kurdi keluar dari kota tersebut untuk menghindari pertempuran.
Militer Turki dalam keterangannya kepada media sebagaimana dikutip Al Jazeera, Ahad, 18 Maret 2018, mengatakan, pasukannya saat ini sedang mencari ranjau darat dan bahan peledak lain yang ditanam pemberontak di kawasan tersebut.
Baca: Operasi Afrin, Sedikitnya 823 Kurdi Diringkus Turki
Erdogan mengatakan pasukan Turki dan sekutunya di Suriah berada di 6 kilometer Afrin pusat. [Khalil Ashawi/Reuters]
"Banyak teroris balik badan dan melarikan diri," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah pernyataan di Turki.
Erdogan mengumumkan bahwa Turki telah menguasai seluruh pusat kota pada pukul 08.30 pagi waktu setempat atau 05.00 GMT. Dia mengatakan, 3.603 teroris telah dikalahkan di Afrin sejak pasukannya melancarkan operasi militer lintas perbatasan pada 20 Januari 2018.Gambar yang diambil dari drone milik militer Turki menunjukkan teroris YPG/PKK menyulut api di mobil-mobil yang terdapat di pusat kota Afrin, barat laut Suriah, Sabtu, 17 Maret 2018.
Erdogan menambahkan, bendera Turki dan oposisi Suriah berkibar di kota yang sebelumnya dikuasai milisi Kurdi yang dikenal dengan sebutan Unit Perlindungan Rakyat atau YPG.
Namun ada sejumlah laporan mengatakan, pertempuran sporadis masih berlangsung di bebebapa tempat di Afrin. "Pasukan khusus kami dan anggota FSA sedang membersihkan jenazah dan ranjau yang mereka tinggalkan," kata Erdogan.
Baca: Turki Gelar Operasi Militer Gempur Kurdi di Afrin, Suriah
Siaran televisi swasta Turki dari kantor berita Dogan menunjukkan gambar militan FSA menembakkan senapan ke udara untuk merayakan kemenangan mereka. Sementara itu, gambar lain memperlihatkan mereka menembaki sebuah patung pahlawan Kurdi, Kawa, sebagai simbol perlawanan terhadap penindas sebelum ditarik dengan buldoser.