TEMPO.CO, Jakarta - Halah Al-Hamrani, 41, menjadi perempuan Arab Saudi pertama yang melawan tradisi lokal dengan membuka sasana tinju di kerajaan yang diekenal dengan budaya konservatif namun mulai menjadi moderat beberapa tahun terakhir.
Dengan moto Fight Like A Girl, Al Hamrani menjalankan gym untuk wanita yang diberi nama FlagBoxing di kota Laut Merah, Jeddah barat. Ia menawarkan kelas kebugaran seperti callisthenics, crossfit, tinju dan kickboxing.
Baca:
Arab Saudi Siap Terima Wanita Jadi Anggota Militer
Al Hamrani bekerja untuk memberdayakan generasi yang selama ini hanya sedikit atau bahkan tidak pernah sama sekali berkenala dengan olahraga ala lelaki itu.
"Setiap hari, wanita yang tidak pernah berolahraga berjalan ke kelas saya, beberapa dengan ibu mereka. Mereka kini lebih percaya diri dan berani bersuara," kata Al-Hamrani, seperti dilansir Arab News pada 18 Maret 2018.
Baca:
Arab Saudi Gelar Marathon untuk PerempuanAmerika Serikat Dukung Koalisi Arab Saudi di Perang Yaman
Ketika pertama kali dibuka pada 2016, banyak pesertanya yang masih tersipu malu, kini hampir semuanya semakin berani. Mengenakan ikat kepala dan pakaian olahraga, para wanita terlihat mengangkat beban, berlatih teknik tanding dan meninju samsak.
Beberapa dari mereka bahkan berani melepaskan abaya dan melemparkannya ke loker. Sekitar 150 wanita, kini menjadi bagian dari FlagBoxing.
Di dalam gym tersebut terpampang tulisan yang berbunyi: "Saya tidak sabar untuk kembali!" Spanduk lain di dinding bertuliskan "BADASS."
Untuk saat ini, gymnya masih bersifat tertutup dan beroperasi di luar kompleks perumahan, di balik dinding kaca buram tanpa papan reklame luar ruangan.
Di bawah sistem perwalian negara, anggota keluarga laki-laki - biasanya ayah, suami atau saudara laki-laki - harus memberikan izin kepada wanita jika ingin melakukan perjalanan dan kegiatan di luar rumah.
Maryam Ahmed Al-Moalem, menunjukkan rompi bikernya di Harley Davidson Centre, Manama, Bahrain, 15 Maret 2018. Sekolah mengemudi khusus wanita pertama di Arab Saudi juga telah dibuka di Riyadh. REUTERS/Hamad I Mohammed
Gym wanita itu perlahan berkembang biak, namun gagasan tentang olahraga gender campuran tetap merupakan hal yang tabu. Dan beberapa profesional wanita masih berhati-hati untuk tidak menyinggung sensibilitas budaya. Menurut media Khaleejtimes, sasana ini mengandalkan promosi dari mulut ke mulut untuk merekrut siswa baru.
Di bawah rencana reformasi Putera Mahkota Mohammed bin Salman, pemerintah berusaha untuk memulai memperkenalkan olahraga bagi wanita. Hanya empat wanita Arab Saudi yang tampil di Olimpiade Rio pada tahun 2016 setelah dua orang termasuk dalam tim untuk London pada tahun 2012, pertama kalinya negara Teluk mengirim atlet wanita ke Olimpiade.
Sejak saat itu Arab Saudi telah semakin meningkatkan partisipasi wanita dalam olahraga, dengan menunjuk Putri Reema bint Bandar untuk mengawasi olahraga wanita. Negara ini juga bergerak menuju kelas wajib pendidikan jasmani untuk anak perempuan setelah sebuah larangan dibatalkan pada tahun 2014.
Al-Hamrani terlibat dalam membentuk kurikulum olahraga sekolah umum yang baru. Sebagai anak perempuan dari seorang ibu Amerika dan ayah Arab Saudi, dia beruntung orangtuanya berpikiran terbuka dan mendorong olahraga sejak usia dini.