Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Mau Coblos Pilpres, Polisi Ukraina Blokir Kedubes Rusia

Editor

Budi Riza

image-gnews
Polisi Ukraina dan kelompok nasionalis setempat memblokir kantor Kedubes Rusia di ibu kota Kiev sehingga warga Rusia di sana tidak bisa mencoblos pada pilpres 2018. Reuters
Polisi Ukraina dan kelompok nasionalis setempat memblokir kantor Kedubes Rusia di ibu kota Kiev sehingga warga Rusia di sana tidak bisa mencoblos pada pilpres 2018. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan pemilihan Presiden Rusia 2018 berjalan lancar meski salah satu tempat pemungutan suara di luar negeri mengalami masalah yaitu di Ukraina.

Media Russia Today melansir ini terjadi setelah polisi dan kelompok nasional radikal di Ukraina memblokir pintu masuk ke kedutaan besar Rusia di Kiev dengan memasang balok kayu. Pemblokiran ini juga terjadi di kantor diplomatik Rusia lainnya di Ukraina, yang menjadi tempat pemungutan suara.

Baca: Diproyeksikan Dapat 75 Persen Suara, Putin: Terima Kasih

 
 

Anggota klub renang musim dingin "Polar Bear" memasukkan kertas suara dalam pemilihan presiden Rusia di kota Barnaul, Rusia, 18 Maret 2018. REUTERS/Andrei Kasprishin
Media asal Rusia ini menuding Kementerian Dalam Negeri Ukraina berada dibelakang pemblokiran itu. Pemerintah Rusia mengecam aksi ini sebagai pelanggaran terang-terangan atas hukum internasional.

"Sekelompok radikal di Kiev membawa spanduk anti-Rusia dan patung kecil Vladimir Putin sambil menyanyikan lagu nasional yang disiarkan lewat pengeras suara," begitu dilansir media Russia Today, Ahad, 18 Maret 2018.
Sekelompok orang juga membawa toilet mobile di Kota Odessa di Ukraina sambil menempeli stiker itu sebagai tempat pencoblosan suara. Meski ada polisi di sekitar lokasi, para pengunjuk rasa bisa melakukan aksinya secara leluasa.

Baca: Rusia Gelar Pemilihan Presiden, Vladimir Putin Dipastikan Menang

 
 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kampanye Putin
Komisioner Hak Asasi Manusia Rusia, Tatiana Moskalkova, mengatakan pemblokiran warga Rusia sehingga tidak bisa mencoblos merupakan pelanggaran berat atas hukum internasional. "Akses warga Rusia untuk mengikuti pilpres Rusia di Ukraina diblokir secara penuh," kata Tatiana dalam pernyataannya. Tatiana mengatakan organisasinya akan membawa masalah ini ke PBB, dan Dewan Eropa.

Media CNBC melansir, pemerintah Ukraina memblokir akses ke kantor kedubes Rusia dan kantor misi diplomatik lainnya sebagai bentuk protes atas aneksasi Rusia terhadap Crimea, yang sampai saat ini belum diakui dunia internasional.

Selain itu, media CNBC dengan mengutip AP melansir adanya pemaksaan kepada warga untuk mencoblos. Ini untuk menunjukkan bahwa Rusia merupakan negara demokrasi yang kuat. Peristiwa ini diduga terjadi di daerah Gorny Shchit dan kawasan pegunungan Ural.

"Orang-orang datang berbondong-bondong," kata seorang pengamat Krivonogov. Para pemilik suara lalu berfoto di sekitar lokasi pencoblosan seakan-akan sebagai bukti bahwa mereka telah mencoblos. Seorang dokter di rumah sakit mengatakan mereka diwajibkan melapor ke atasan mereka dengan tenggat paling lambat pukul dua siang. Menurut CNBC, jumlah kehadiran pemilih Rusia kali ini melebihi 60 persen, yang menunjukkan jumlah kehadiran lebih sedikit dibandingkan 2000, 2004 dan 20012.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

4 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

4 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

9 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

10 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

11 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

12 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 3.000 eks tentara Wagner akan bergabung dengan pasukan Chechnya.