TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Rusia dari oposisi, Ksenia Sobchak, tampak keluar dari bilik suara dalam pencoblosan yang digelar pada Ahad, 18 Maret 2018. Usai mencoblos, Sobchak mendesak calon oposisi lainnya melakukan hal yang sama seperti dia.
"Daripada memboikot pemilu, berikanlah suara Anda," kata Sobchak seperti dikutip Los Angeles Times, Ahad.
Baca: Ksenia Sobchak, Penantang Putin di Pemilihan Presiden Rusia
Anatoly Sobchak, calon Presiden Rusia. [Al Jazeera]
Sobchak, 36 tahun, mantan seorang penyiar televisi, mengatakan kepada wartawan di Moskow, dukungan publik tampaknya tetap pada Vladimir Putin.
Vladimir Putin adalah Presiden Rusia yang sekarang ini. Jika terpilih dalam pemilu kali maka Putin akan menjabat untuk keempat kalinya.
"Bangsa Rusia akan melihat jabatan dia berikutnya," kata Sobchak.
Putri mantan Wali Kota Moskow ini menambahkan, dia menolak tudingan memboikot pemilu sebagaimana dilontarkan pemimpin oposisi Alexei Navalny. Menurutnya, setiap suara yang tidak diserahkan ke kotak pencoblosan akan menambah poin bagi Putin.
"Oleh karena itu, mari kita datang ke bilik suara untuk mencoblos," ucapnya.
Sejumlah pengamat menduga Putin bakal menang mudah dan menyapu suara mayoritas dari seluruh bilik suara pada pemilu, Ahad ini. "Putin diperkirakan akan mendapatkan dukungan 70 persen suara dari rakyat Rusia, tulis Reuters.Anggota klub renang musim dingin "Polar Bear" berpose usai memberikan suara dalam pemilihan presiden Rusia di kota Barnaul, Rusia, 18 Maret 2018. Putin meraih dukungan besar dari rakyat Rusia karena membangun citra sebagai pemimpin yang memulihkan stabilitas dan kebanggaan nasional setelah Uni Soviet ambruk. REUTERS/Andrei Kasprishin
Pemilu Rusia diikuti oleh delapan calon, termasuk Putin. Penantang paling kuat mantan pemimpin agen rahasia KGB itu datang dari seorang perempuan yang miskin pengalaman politik, Sobchak.
"Saya memilih pembebas bangsa kami, Putin," kata Alexander Kiryukhin, 79 tahun, ketika ditemui Reuters di Kota Simferopolo, Crimea. Kota ini dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014.
Baca: Empat Wanita Ini Tantang Putin di Pemilu Rusia 2018
Para penentang Putin bersuara bahwa pemilu kali di Rusia penuh manipulasi dengan menambah suara di sejumlah toko, stasiun dan kereta. Bahkan para pegawai pemerintah diminta melaporkan hasil pemilihannya kepada pimpinan kantor.