TEMPO.CO, Jakarta - Qatar dan Irak sepakat mengikat kerja sama keamanan antardua negara yang dituangkan ke dalam sebuah perjanjian nota kesepahaman.
Laporan Middle East Monitor, Kamis, 15 Maret 2018, menyebutkan, kerja sama yang mereka tuangkan dalam pernjanjian itu antara lain soal keamanan dan pertukaran informasi antara Qatar dan Irak.
Baca: Qatar Dukung Turki Bangun Tembok Perbatasan
Emir negara Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani (tengah atas) menyaksikan pertandingan antara PSG melawan Real Madrid dalam babak 16 besar Liga Champions di stadion Parc des Princes di Paris, Prancis, 6 Maret 2018. (AP Photo/Christophe Ena)
"Qatar dan Irak sepakat teken perjanjian kerja sama keamanan dan saling koordinasi, termasuk saling tukar informasi dan pengalaman sebagaimana yang dimiliki oleh Irak," tulis kantor berita Qatar, QNA, mengutip keterangan Kepala Keamanan Publik Mayor Jenderal Saan Bin Jassim Al Khulaifi.
Dia mengatakan lebih lanjut, selain persoalan keamanan, kedua negara juga mengikat janji untuk melakukan latihan bersama dan pertukaran informasi segala bidang terkait dengan memerangi teroris, pencucian uang, perang terhadap kejahatan, narkoba dan perdagangan manusia, serta keamanan di pelabuhan laut dan udara.Menteri luar negeri Qatar dan Chad sepakat memulihkan hubungan diplomatik kedua negara. [http://www.aljazeera.com]
Al Khulaifi menambahkan, Qatar dan Irak berniat membentuk komite gabungan untuk menindaklanjuti dan memantau pelaksanaan MoU yang telah diteken.
Baca: Qatar Setuju Membeli 24 Jet Tempur Rafale dari Prancis
Qatar, negara Teluk yang dikucilkan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir. Keempat negara itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar tahun lalu karena menuduh terlibat dalam berbagai aksi terorisme dan terlalu dekat dengan Iran. Semua tudingan itu dibantah Qatar.