TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan top Inggris, Stephen Hawking, yang meninggal pada Rabu, 14 Maret 2018, dalam usia 76 tahun, tak hanya dikenal dengan karyanya yang mendunia melainkan juga pendukung perjuangan rakyat Palestina.
Nama Hawking pernah menghiasi halaman utama berbagai media pada Mei 2013. Ketika itu, dia memutuskan memboikot tidak bersedia menghadiri undangan sebuah konferensi para ilmuwan di Israel.
"Saat itu, Hawking sebagai staf pengajar fisika di Universitas Cambridge, Inggris," tulis Al Jazeera, Rabu.
Baca: Fisikawan Stephen Hawking Boikot Israel
Pada acara Konferensi Presidensial, tempat para akademisi berkumpul di Yerusalem, sedianya Hawking menjadi salah satu pembicara namun dia membatalkannya.Stepehen Hawking bersama istri pertamanya Jane, di Inggris. Hawking bercerai dengan Jane dan menikahi perawatnya sendiri Elaine Mason, walau akhirnya bercerai lagi pada tahun 2006. dailymail.co.uk
Dalam surat yang dilayangkan ke panitia pelaksana kegiatan pada 3 Mei 2013, Hawking mengatakan, kebijaksanaan pemerintah Israel sekarang ini cenderung menimbulkan bencana.
"Saya menerima undangan Konferensi Presidensial dengan maksud agar hal ini tidak hanya memungkinkan saya mengungkapkan pendapat mengenai prospek penyelesaian perdamaian, tetapi juga memungkinkan saya memberikan ceramah di Tepi Barat."
"Namun demikian, saya telah menerima sejumlah email dari pada akademisi Palestina. Mereka sepakat bahwa saya harus memboikot. Dalam hal ini, saya harus menarik diri dari konferensi." Di suratnya, dia menulis: "Seandainya saya hadir, saya akan menyatakan bahwa kebijakan pemerintah Israel saat ini cenderung menimbulkan bencana." Hanan Al Hroub. [https://twitter.com/hanan_hroub]
Keputusan Hawking tersebut mendapatkan sambutan luar biasa dari para aktivis Palestina dan akademisi. Mereka merayakannya.
"Rakyat Palestina sangat menaruh hormat atas dukungan Stephen Hawking untuk memboikot sebuah pertemuan akademisi di Israel," kata Omar Barghouti dari kelompok penentang konferensi akademisi di Israel.
Baca: Stephen Hawking Ikut Aksi Akademisi Boikot Israel
Tahun lalu, Hawking meminta kepada jutaan pengikutnya di Facebook menyumbangkan dana untuk Sekolah Tinggi Fisika Palestina, lembaga pendidikan fisika di Tepi Barat.
Hawking juga pernah menyampaikan ucapan selamat secara terbuka melalui rekaman video di laman Facebook untuk Hanan al-Hroub, seorang perempuan Palestina yang memenangkan Global Teacher Prize 2016.