Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ICON, Rumah Murah 3D bagi Warga Miskin, Dibangun 24 Jam

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Rumah Murah 3-D Bagi Warga Miskin
Rumah Murah 3-D Bagi Warga Miskin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengatasi krisis perumahan global, ICON, sebuah perusahaan startup berbasis di Austin, Amerika Serikat, memperkenalkan rumah murah hasil pencetakan 3D sebagai solusi potensial.

ICON mengatakan telah mengembangkan sebuah metode untuk mencetak sebuah rumah seluas 650 kaki persegi dari semen, yang bisa dibangun hanya dalam waktu 12 sampai 24 jam, sebagian kecil dari waktu yang dibutuhkan untuk konstruksi baru.

Baca Juga:

Baca: Taman Sains Teknologi Pertanian Jadi Icon Baru di Bogor

 

Dengan menggunakan printer Vulcan, ICON dapat mencetak keseluruhan rumah seharga US $ 10.000 atau Rp 137,3 juta dan berencana untuk menurunkan biaya hingga US $ 4.000 atau Rp 54,9 juta per rumah. "Ini jauh lebih murah daripada rumah khas Amerika," kata Jason Ballard, salah satu dari tiga pendiri ICON.

Properti, yang saat ini berada pada tahap konsep, akan segera dibangun untuk menyediakan tempat berlindung yang aman bagi sekitar 100 kaum miskin di El Salvador tahun depan. Suatu hari nanti rumah ini dapat dibangun untuk sekitar 1,2 miliar orang di seluruh dunia.

Baca Juga:

Perusahaan ini telah bermitra dengan New Story, sebuah lembaga nirlaba yang berada dalam solusi perumahan internasional.

New Story sebelumnya bekerja untuk membangun rumah murah di Haiti, di mana upaya pembangunan lainnya gagal setelah gempa 2010.

"Kami telah membangun rumah untuk masyarakat di Haiti, El Salvador, dan Bolivia," kata Alexandria Lafci, salah satu pendiri New Story, seperti dilansir Daily Mail pada 13 Maret 2018.

Media The Verge melansir sekitar 1,2 miliar orang hidup di seluruh dunia tanpa perumahan yang layak, menurut Ross Center for Sustainable Cities dari World Resources Institute. Padahal makanan, minuman dan air merupakan kebutuhan dasar manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ICON pertama kali membuat skema, yang kemudian dimasukkan ke komputer yang menginstruksikan printer bagaimana dan kemana harus meletakkan semen.

Model yang diresmikan di SXSW ini memiliki ruang tamu, kamar mandi, kamar tidur, dan teras melengkung. Atap adalah satu-satunya bagian yang tidak dicetak 3D.

Model pertama diresmikan di Austin pada Rabu, 13 Maret 2018, dimana digunakan sebagai kantor untuk menguji penggunaan praktisnya. Staf menggunakannya sebagai kantor, agar dapat mengujinya berdasarkan pengalaman mereka menghabiskan waktu lama di tempat itu.

Setelah ICON menyelesaikan pengujian material dan mengutak-atik desain, perusahaan akan memindahkan printer Vulcan ke El Salvador untuk memulai konstruksi.

Proses ini dirancang untuk meminimalkan biaya tenaga kerja dan bahan limbah.

Struktur ICON masih mungkin bergantung pada pasokan tenaga kerja dan talenta yang tersedia dengan baik dan struktur tidak akan bisa bisa dikerjakan tanpa interaksi manusia. Penggalian masih harus dilakukan secara manual untuk fondasi beton, dan jendela, mekanik atap dan interior, seperti listrik dan pipa ledeng, tidak dapat dituangkan oleh printer.

Meskipun pencetakan 3D telah digunakan dalam pembuatan bangunan sebelumnya, pencetakan di tempat menggunakan bahan bangunan yang tersedia secara universal merupakan langkah baru.

Iklan


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada