TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Florida mengatakan akan mengupayakan tuntutan hukuman mati bagi Nikolas Cruz, tersangka penembakan 17 orang tewas di sebuah sekolah menengah atas di Parkland, yang terjadi pada Februari lalu.
Michael Satz, Jaksa Wilayah untuk distrik Broward County, mengajukan pemberitahuan resmi terkait niatnya tersebut pada Selasa, 13 Maret 2018 waktu setempat, kepada hakim Elizabeth Scherer. Media Independent melansir pemberitahuan itu menjelaskan tentang maksud kantornya untuk mengajukan hukuman mati, menjelang sidang Cruz pada Rabu, 14 Maret 2018 waktu setempat.
Baca: Penembakan di Florida Amerika Serikat, Siapa Nikolas Cruz?
CNN melansir, Cruz, 19 tahun, dijadwalkan menjalani penuntutan resmi pada Rabu dengan 34 tuduhan, termasuk 17 tuduhan pembunuhan tingkat pertama.
Baca: Penembak Massal Nikolas Cruz Punya Warisan Miliaran Rupiah?
Pemberitahuan itu menyebutkan beberapa alasan di bawah undang-undang Florida tentang hukuman mati. Termasuk tuduhan bahwa Cruz dengan sengaja menciptakan risiko kematian yang besar bagi banyak orang serta melakukan penembakan yang sangat keji, mengerikan atau kejam dan dilakukan dengan cara dingin, terukur dan terencana.
Gubernur Florida Rick Scott, melalui juru bicaranya John Tupps, mengatakan bahwa dia mendukung hukuman mati untuk Cruz. Tupps mengatakan akan meminta terdakwa bertanggung jawab dengan menyetujui sepenuhnya undang-undang itu.
Setelah pengajuan pemberitahuan Satz itu, pengacara Cruz kemudian menawarkan kembali pengakuan bersalah jika jaksa setuju untuk tidak melanjutkan hukuman mati. Cruz dijadwalkan hadir di pengadilan di Fort Lauderdale pada hari Rabu di mana dia akan secara resmi diajukan tuntutan itu.
"Kami masih siap untuk segera mengaku bersalah atas 34 tuduhan dengan jaminan hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat," kata Howard Finkelstein, seorang pembela publik county.
"Jika tidak diizinkan melakukan hal itu besok (di persidangan), untuk menghormati keluarga korban, kita akan tetap bisu terhadap dakwaan atas tuduhan itu. Kami tidak mengatakan dia tidak bersalah tapi kami tidak bisa mengaku bersalah saat ancaman hukuman mati masih di atas meja," tambah Finkelstein.
Menanggapi hukuman mati terhadap Cruz, Daniel Reed, orang tua murid di Stoneman Douglas mengatakan dia menentang hukuman mati untuk Cruz.
"Saya tidak berpikir kematian akan membawa kembali kehidupan 17 orang yang terbunuh dan itu pasti tidak menyelesaikan masalah yang sedang berlangsung," kata Reed.
Namun Ashley Schulman, seorang remaja berusia 17 tahun di Stoneman Douglas yang berada di ujung kampus saat tembakan terdengar, mengatakan bahwa dia mendukung keputusan untuk mengajukan hukuman mati.
"Saya pikir hukuman mati akan memberikan keadilan kepada keluarga korban," katanya, seperti dikutip Reuters pada 14 Maret 2018.
Cruz telah didakwa dengan 17 tuduhan pembunuhan berencana dan 17 tuduhan percobaan pembunuhan atas serangan pada 14 Februari di Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Florida, di mana 14 siswa dan tiga staf sekolah meninggal. Satu-satunya pilihan hukuman lain bagi Cruz, jika terbukti bersalah, adalah hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.