TEMPO.CO, Seoul - Pemerintah Korea Selatan menawarkan area keamanan bersama Panmunjom sebagai lokasi bagi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, untuk bertemu pada Mei nanti.
"Swiss, Swedia, atau Pulau Jeju (Korea Selatan) mendapat banyak perhatian, tapi kami juga melihat area keamanan bersama sebagai pilihan yang serius," kata seorang pejabat di kantor kepresidenan Korea Selatan.
Baca: Trump dan Kim Jong Un Bakal Bertemu, Bos CIA Bilang ...
Area keamanan bersama, yang juga dikenal sebagai Panmunjom, adalah tempat para pemimpin dari kedua Korea sepakat mengadakan perundingan puncak menjelang akhir April 2018.
Daerah ini adalah tempat Perjanjian Gencatan Senjata Korea ditandatangani untuk menangguhkan Perang Korea pada 1953 dan ini melambangkan pembagian semenanjung Korea.
Baca: Bakal Bertemu Kim Jong Un, Trump: Bisa Jadi Kesepakatan Terbesar
Seperti dilansir ABC News pada 12 Maret 2018, pejabat itu juga mengatakan pemerintah Korea Selatan akan memberikan saran mengenai agenda perundingan ini.
Beberapa negara, termasuk Swiss telah ditawarkan sebagai tempat yang akan menjadi tempat perundingan bersejarah itu.
Seperti dilansir Newsweek, Swiss memiliki sejarah netralitas dan pengalaman dalam menyelenggarakan pertemuan penting, seperti pembicaraan antara Presiden Ronald Reagan dan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev yang berlangsung pada 1985 di Jenewa.
Kota yang juga merupakan rumah bagi beberapa kantor pusat organisasi internasional, juga pernah menyelenggarakan berbagai pembicaraan antara AS, Cina dan kedua Korea pada akhir 1990an.
Pemimpin Korea Utara mungkin merasa betah di Swiss, di mana dia tinggal selama masa remajanya dengan nama samaran, belajar di Sekolah Internasional Berne.
Kementerian Luar Negeri Swiss telah menawarkan untuk menyelenggarakan perundingan multilateral pada September setelah Korea Utara melakukan uji coba bom hidrogen. Kementerian tersebut mengatakan kepada media setempat pada Jumat bahwa tawaran itu masih ada namun terserah kepada masing-masing pihak untuk memutuskan di mana harus bertemu.
Swedia juga menawarkan untuk menjadi tuan rumah KTT itu selain kepulauan Jeju d Korea Selatan.
Tawaran lain untuk menjadi tuan rumah pertemuan itu berasal dari mantan presiden Mongolia, Tsahiagiin Elbegdorj, yang mengusulkan negaranya sendiri dalam sebuah cuitan pada Jumat.
Area Keamanan Bersama, satu-satunya bagian dari zona perbatasan demiliterisasi, yang dijaga ketat dan membagi dua Korea di mana tentara Korea Utara dan Korea Selatan saling berhadapan, dipandang sebagai lokasi yang paling mungkin untuk perundingan.
Desa Panmunjom, yang berada di dalam JSA, sudah dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan antara pemimpin Korea Utara dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Alasan lain lokasi itu menjadi tempat yang pas karena Kim Jong Un tidak ingin tempat perundingan jauh dari negaranya.
Kemungkinan terakhir, jauh, kemungkinan bagi Trump untuk melakukan perjalanan ke Pyongyang - sebuah langkah yang tidak diragukan lagi dapat dilihat sebagai penghormatan kepada pemimpin Korea Utara.