TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertolak ke Rusia pada Senin, 12 Maret 2018, untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Beberapa hal yang akan dibahas adalah perkembangan masalah di kawasan dan internasional seperti Palestina serta peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam keterangannya menjelaskan kunjungan resmi tingkat Menlu Indonesia ini adalah yang pertama sejak 2010. Kunjungan ini juga merupakan kunjungan balasan atas kunjungan resmi Menlu Rusia ke Indonesia pertama kali pada Agustus 2017.
Baca: Djarot Berkunjung ke Moskow, Ini Kegiatannya
Chef Indonesia Satu Kenalkan Kuliner Indonesia pada Pekan Kuliner Indonesia di Rusia (KBRI Moskow)
Hubungan bilateral Indonesia-Rusia dalam dua tahun terakhir mengalami perkembangan yang signifikan. Data yang disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Rusia, M. Wahid Supriyadi pada pekan keempat Februari lalu menyebut, total nilai perdagangan Indonesia-Rusia periode Januari-November 2017 sebesar US$ 3,27 miliar. Jumlah itu naik 25,2 persen dibanding 2016, yang tercatat US$ 2,6 miliar.
Baca: Indonesia Minta Dukungan Rusia Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB
Perdagangan Indonesia ke Rusia pada 2017 surplus US$.1.69 miliar. Kondisi yang sama juga terjadi pada 2016, yang mengalami surplus US$.1.8 miliar. Sejak Januari sampai November 2017, ekspor Indonesia ke Rusia naik 24.5 persen dengan ekspor tertinggi minyak kelapa sawit.
Dibanding negara-negara ASEAN, Indonesia adalah mitra dagang terbesar Rusia. Selain kelapa sawit, Indonesia mengekspor kopi, teh, dan sepatu ke Rusia. Sebaliknya, Rusia di antaranya mengekspor gandum ke Indonesia.