TEMPO.CO, Washington -- Bos mata-mata Amerika Serikat mendukung rencana Presiden Donald Trump untuk bertemu dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, membahas denuklirisasi negara itu.
Direktur Lembaga Intelejen Pusat Amerika (CIA), Mike Pompeo, mengatakan pertemuan itu bukan sekadar pertunjukan diplomasi apalagi sebagai hadiah untuk negara komunis itu.
Baca: Terobosan: Trump Bakal Bertemu Kim Jong Un Mei Nanti
"Presiden Trump tidak melakukan ini untuk pertunjukan diplomasi. Dia mau menyelesaikan masalah," kata Pompeo dala acara "Fox News Sunday" seperti dilansir media Reuters, Ahad, 11 Maret 2018.
Namun agar pertemuan ini bisa berjalan, Trump telah meminta rezim Korea Utara untuk menghentikan semua proses uji coba senjata nuklir dan rudal balistik.
Baca: Bersantap Malam dengan Wartawan, Trump 'Ngomongin' Kim Jong Un
Presiden Donald Trump bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Thomas Peter
Pada pekan lalu, Trump menerima ajakan Kim Jong Un untuk bertemu dan membahas soal denuklirisasi Semenanjung Korea. Tawaran itu disampaikan utusan khusus pemerintah Korea Selatan kepada Trump. Utusan ini telah bertemu dengan Kim pada awal pekan lalu dan mendapat tawaran dialog itu secara langsung dari Kim.
"Saya pikir mereka tulus. Saya harap mereka tulus. Kita akan segera mengetahui soal ini," kata Trump seperti dilansir media USA Today, Kamis, 8 Maret 2018.
Sebelumnya, Trump dan Kim sempat perang pernyataan, yang berlangsung selama 2017. Trump, misalnya, menyebut Kim sebagai 'manusia roket kecil' dan Kim menyebut Trump sebagai orang tua bodoh.
Menurut Pompeo, Trump dan Kim bakal membahas soal denuklirisasi. Dan militer AS tetap menggelar latihan perang bersama Korea Selatan dan Jepang menjelang digelarnya pertemuan itu.
Korea Utara telah mengecam rencana latihan perang itu dan menyatakan akan membalas jika AS dan Korea Selatan tetap menggelar latihan perang itu.
Sementara itu, Cina, yang menjadi sekutu utama Korea Utara, mendorong digelarnya dialog Trump dan Kim Jong Un itu. "Cina terus membantu," kata Trump dalam cuitannya di @realdonaldtrump pada Sabtu, 10 Maret 2018.