TEMPO.CO, Jakarta - Yahudi dengan kewarganegaraan Rusia di duga kuat dalang di balik intervensi pemilu presiden Amerika Serikat 2016. Komentar itu disampaikan Presiden Vladimir Putin menanggapi derasnya tuduhan Amerika Serikat terhadap Rusia ikut campur dalam pemilu.
“Mungkin mereka bahkan bukan warga Rusia. Mungkin mereka warga Ukraina, Tatars, Yahudi, namun berkewarganegaraan Rusia. Ini bahkan harus dicek kembali,” kata Presiden Putin seperti dikutip dari www.jpost.com, Minggu, 11 Maret 2018.
Baca:Trump Terima Surat Misterius dari Putin pada 2013, Isinya?
Vladimir Putin. Youtube.com
Putin dalam wawancara dengan NBC News mengatakan, pihaknya juga tidak peduli atas tuduhan yang dikeluarkan oleh Konsul khusus Amerika Serikat Robert Mueller, yang menuduh warga Rusia dan perusahaan-perusahaan asal Negeri Beruang Merah telah mengintervensi pemilu Amerika Serikat. Sebab mereka bukan wakil atas kepentingan Rusia dan tidak ada sangkut-pautnya dengan pemerintah Rusia.
Baca: Putin: Amerika Serikat Mengepung Rusia
Sebelumnya pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ada intervensi Rusia dan kemungkinan beberapa negara lain dalam pemilu presiden 2016 lalu. Belajar dari hal ini, Amerika Serikat pun akan menangkal setiap upaya mencampuri pemilu tengah Amerika Serikat yang akan dilakukan pada November 2018.
Donald Trump mengatakan campur tangan Rusia memang tidak berdampak pada hasil suara pemilu Amerika Serikat, namun jelas pihaknya melihat adanya intervensi dari negara itu dan negara-negara lain, termasuk sejumlah individu. Amerika Serikat terus menggali kasus ini lebih dalam dan akan melakukan upaya pencegahan pada pemilu berikutnya.