TEMPO.CO, Jakarta - Ahli kimia dari Militer Inggris dikerahkan untuk membantu penyelidikan atas serangan racun saraf terhadap Sergei Skripal, mantan intelijen Rusia dan Inggris.
Sekitar 180 pasukan khusus militer termasuk ahli kimia Inggris dikirim ke Salisbury untuk membersihkan barang-barang yang berpotensi terkontaminasi oleh racun saraf tersebut.
Baca: Intelijen, Diplomat, Pengusaha Rusia Tewas Misterius di Inggris
"Pasukan bersenjata kami telah ditingkatkan untuk mendukung polisi dalam penyelidikan mereka," kata Gavin Williamson, Menteri Pertahanan Inggris seperti dilansir Washington Post pada 9 Maret 2018.
Bekas agen rahasia Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia, ditemukan sekarat di bangku di luar pusat perbelanjaan di selatan Inggris, Salisbury, Ahad petang, 4 Maret 2018, waktu setempat.
Baca: TV Rusia Beritakan Kasus Eks Intelijen Diracun di Inggris
Kondisi Skripal dan putrinya, kata Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd ketika mengunjungi Salibusy, 'sangat serius' sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa itu memicu spekulasi tentang cara London akan bereaksi jika Rusia yang harus bertanggung jawab. Kepala Kepolisian Wiltshire, Kier Pritchard mengatakan, sekitar 21 orang juga dirawat diterpa racun saraf itu.
Baca: Eks Agen Diracun, Intelijen Wanita Rusia Hapus Foto Makanan di IG
Surat kabar The Times mengatakan, polisi sedang menyelidiki apakah putri Skripal yang tiba di Inggris dari Moskow pekan lalu, mungkin secara tidak sengaja membawa racun saraf tersebut.
Pihak berwenang Ingris kini gencar mencari sumber racun saraf yang digunakan untuk melumpuhkan Skripal, yang datang ke Inggris pada tahun 2010 sebagai bagian dari pertukaran intelijen.