Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Parade Paralimpik, Korea Utara dan Selatan Berpisah, kenapa?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Hwang Chung Gum dari Korea Utara dan Won Yun-jong dari Korea Selatan mengibarkan satu bendera saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, 9 Februari 2018. Ajang ini menyatukan kedua negara yang bertikai tersebut. AP
Hwang Chung Gum dari Korea Utara dan Won Yun-jong dari Korea Selatan mengibarkan satu bendera saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, 9 Februari 2018. Ajang ini menyatukan kedua negara yang bertikai tersebut. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet Korea Utara dan Korea Selatan akan melakukan parade secara terpisah pada upacara pembukaan Paralimpiade Musim Dingin.

Komite Paralimpik Korea Selatan atau KPC mengatakan kedua Korea mengadakan pertemuan Kamis pagi untuk membahas rincian parade bersama pada upacara pembukaan. Namun pembicaraan ini gagal mencapai kesepakatan.

Baca: 4 Fakta Seru Korea Utara Tundukkan Dunia via Arena Olimpiade

 

Presiden Komite Paralimpik Internasional (IPC), Andrew Parsons, mengatakan badan dunia sangat kecewa dengan keputusan itu.

"Meskipun kecewa, kami menghormati keputusan yang diambil oleh kedua belah pihak (komite) untuk berbaris secara terpisah," kata Parsons, seperti dilansir Yonhap pada 8 Maret 2018.

Upacara pembukaan itu sendiri akan berlangsung pada Jumat, 9 Maret 2018, besok. Korea Utara akan melakukan debut Winter Paralympics setelah mendapat undangan dari IPC. Mereka mengirimkan delegasi beranggota 24 orang ke PyeongChang pada hari Rabu.

Baca: Olimpiade Musim Dingin: Korea Utara Didominasi Pemandu Sorak

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti diberitakan Reuters, sebelumnya, kedua Korea mencatat sejarah menggelar parade bersama pada pembukaan Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, Korea Selatan, pada awal Februari 2018. Saat itu, kedua negara juga bersepakat menyatukan tim hoki perempuan saat berlaga di Olimpiade itu, yang berakhir pada akhir Februari.

Namun kali ini, delgasi pejabat Korea Utara mengatakan mereka menginginkan bendera persatuan berwarna biru menampilkan rangkaian kepulauan Dokdo digunakan saat parade. Namun, Korea Selatan mau menggunakan Bendera Unifikasi Korea tanpa rangkaian Pulau Dokdo untuk menghormati rekomendasi Komite Paralimpik Internasional (IPC) untuk tidak mempolitisir acara olahraga.

Dokdo merupakan pulau yang terletak timur di Korea Selatan yang juga diklaim Jepang sebagai wilayahnya sendiri. Dokdo, yang disebut Takeshima di Jepang, terdiri dari satu set pulau berbatu yang dekat dengan Semenanjung Korea di Laut Timur. Sudah lama menjadi sumber ketegangan yang berulang antara negara tetangga di wilayah itu.

IPC juga enggan menggunakan bendera itu dan mengatakan mereka menginginkan kedua Korea menggunakan Bendera Unifikasi Korea yang sama yang dibawa pada saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang sebulan yang lalu.

IPC kemudian memutuskan bahwa mereka tidak ingin ada perdebatan lebih lanjut antara Korea Utara dan Selatan mengenai masalah ini dan merekomendasikan kedua pawai Korea secara terpisah pada upacara pembukaan Paralimpiade PyeongChang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.