Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Korea Belum Usai, Generasi Muda Korea Selatan Telah Lupa

image-gnews
Tentara Korea Utara menyaksikan pesta kembang api saat perayaan ke-62 berakhirnya perang Korea di Pyongyang, Korea Utara, 27 Juli 2015. Perang berakhir dengan gencatan senjata antara kedua pihak yang berseteru, namun dengan tanpa disertai perjanjian damai resmi. AP/Wong Maye-E
Tentara Korea Utara menyaksikan pesta kembang api saat perayaan ke-62 berakhirnya perang Korea di Pyongyang, Korea Utara, 27 Juli 2015. Perang berakhir dengan gencatan senjata antara kedua pihak yang berseteru, namun dengan tanpa disertai perjanjian damai resmi. AP/Wong Maye-E
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang setuju melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Maret 2018 mengejutkan banyak pihak. Pertemuan itu diharapkan bisa terwujud dan benar-benar menjadi akhir dari perang Korea 1950-1953 yang sebenarnya masih menggantung.

Charles K. Armstrong, profesor bidang sejarah Korea dari Universitas Kolumbia, menceritakan, Korea sebelum terbelah menjadi dua adalah jajahan Jepang terhitung mulai 1910 hingga 1945. Ketika Jepang kalah dalam perang dunia kedua, Korea menjadi "korban" perang dingin dengan Amerika Serikat menguasai wilayah Korea bagian selatan dan Rusia mengendalikan wilayah utara.

 Baca:Korea Utara Sepakat Hentikan Program Nuklir, Keamanannya Terjamin

Ilustrasi Perang/Konflik. telegraph.co.uk

Pada 1950, wilayah utara melancarkan serangan mengejutkan dan dengan cepat mengambil alih wilayah selatan. Langkah ini dengan cepat dibalas Amerika Serikat. Perang ini berlangsung selama tiga tahun dan kehancuran yang ditimbulkan sangat dahsyat.

Seperti dikutip dari www.nytimes.com, para sejarawan menceritakan, tiga-empat juta orang tewas dalam perang ini. Sekitar 70 persen korban tewas berasal dari kalangan masyarakat sipil. Wilayah utara mengalami kehancuran parah karena selama 1950-1953 dihujani bom oleh Amerika Serikat. Sekitar 25 persen dari total populasi wilayah utara sebelum terjadinya perang tewas.       

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Korea bagian utara hampir rata dengan tanah. Masyarakat di wilayah utara melihat pengeboman oleh Amerika Serikat sebagai sebuah tindakan pembantaian dan setiap anak-anak diceritakan mengenai kekejian perang ini,” ujar Armstrong. 

Perang Korea berakhir ketika Korea Utara; Cina, yang ketika itu membantu Korea Utara; dan Amerika Serikat bersepakat melakukan gencatan senjata pada 1953. Pemerintah Korea Selatan tidak setuju dengan usul ini. Walhasil, tidak pernah ada pakta perdamaian yang ditandatangani kedua pihak sampai sekarang.   

Baca: AS Ajukan Syarat Dialog, Korea Utara: Jangan Salah Menilai

Sejak 1953 sampai sekarang, meski sudah tidak lagi melancarkan perang konvensional, pemerintah Korea Utara dan Korea Selatan tidak akur. Kondisi ini membuat Amerika Serikat menempatkan sekitar 20 ribu anggota pasukan di semenanjung Korea.

Berpuluh tahun sejak meletupnya perang Korea, Korea Selatan telah bertransformasi menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia. Seiring berjalannya waktu pula, banyak dari warga negaranya melupakan sejarah awal mula konflik dengan Korea Utara yang sampai sekarang belum berujung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

11 jam lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.


Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

1 hari lalu

Ilustrasi bus (Pixabay)
Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

Sopir bus di Seoul, Korea Selatan ramai-ramai mogok kerja memprotes besaran upah. Akibatnya sektor transportasi lumpuh.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

2 hari lalu

Do Kyungsoo atau D.O. EXO. Foto: Twitter/@weareoneEXO
Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

D.O. EXO mengumumkan kota dan tanggal untuk tur konser penggemar 'Bloom' 2024 mendatang di Asia


Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

6 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang


Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno L.P. Marsudi, melakukan kunjungan kerja ke Seoul guna menghadiri Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) di Seoul, pada 18 Maret 2024. sumber: dokumen KBRI Seoul
Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

Retno Marsudi dalam acara Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) menyuarakan demokrasi yang lebih baik dan isu Palestina.


Lee Kang-in Minta Maaf secara Resmi di Korea Selatan Atas Pertengkarannya dengan Kapten Son Heung-min di Piala Asia 2023

8 hari lalu

Pemain timnas Korea Selatan setelah bertanding melawan timnas Yordania dalam Piala Asia 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Lee Kang-in Minta Maaf secara Resmi di Korea Selatan Atas Pertengkarannya dengan Kapten Son Heung-min di Piala Asia 2023

Lee Kang-in dan rekan-rekannya di timnas Korea Selatan akan menghadapi Thailand di kualifikasi Piala Dunia zona Asia di Seoul pada Kamis ini.


Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

8 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

KJRI Osaka telah mendapat informasi tenggelamnya kapal berbendera Korea Selatan yang membawa ABK WNI


Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

10 hari lalu

Penyanyi boyband K-pop BIGBANG, G-Dragon, memberikan hormat setelah menyelesaikan wajib militer di Yongin, Korea Selatan, 26 Oktober 2019. G-Dragon menjalani wajib militer sejak 27 Februari 2018 lalu.  REUTERS/Heo Ran
Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

Korea Selatan dikenal tegas dalam urusan wajib militer warga mereka. Tapi ada beberapa hal yang bisa membuat wamil tak wajib.


Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

11 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong bersama putrinya menyaksikan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara telah menembakkan ICBM dengan jangkauan yang dapat menyerang di mana saja di Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

Aksi Korea Utara menembakkan rudal balistik dilakukan di tengah kunjungan Antony Blinken ke Korea Selatan.