Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesawat Penumpang Rusia Jatuh di Suriah, 39 Orang Tewas

image-gnews
Antonov-26, pesawat angkut Rusia bermesin ganda. [Courtesy: Vitaliy Nevar/TASS]
Antonov-26, pesawat angkut Rusia bermesin ganda. [Courtesy: Vitaliy Nevar/TASS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesawat berpenumpang 39 orang milik maskapai penerbangan Rusia jatuh di Suriah, Selasa, 6 Maret 2018. Hingga saat ini, penyebab insiden tersebut belum diketahui. Spekulasi yang berkembang, penyebab pesawat itu jatuh adalah masalah teknis. Ada pula yang menyatakan pesawat itu jatuh karena ditembak.

Rusia adalah pendukung utama Suriah dalam perang saudara yang pecah sejak 2011. Dukungan tersebut signifikan dengan hasil yang dicapai pasukan Suriah mengusir pemberontak di berbagai medan tempur, termasuk di Ghouta timur.

Baca: Ini Penyebab Kecelakaan Pesawat Tatarstan Rusia  

Petugas menemukan serpihan pesawat Saratov Airlines Antonov AN-148 yang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari bandara Moskow Domodedovo, Rusia, 11 Februari 2018. REUTERS/Sergei Karpukhin

"Pesawat itu murni jatuh, tidak ada penembakan," kantor Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan kepada media mengenai spekulasi yang berkembang. Sejumlah laporan media Rusia menyebutkan pesawat penumpang Antonov-26 jatuh di pangkalan militer Khmeimim milik Rusia di Provinsi Latakia, Suriah, Selasa.

Informasi sementara menyatakan pesawat itu jatuh akibat kesalahan teknis. "Burung besi itu menghunjam bumi sekitar 500 meter setelah lepas landas," kata Kementerian Rusia, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibat kecelakaan yang terjadi pada pukul 15.00 waktu Moskow atau pukul 12.00 GMT tersebut, 31 penumpang dan enam awak pesawat tewas. "Semua penumpang pesawat tersebut adalah personel militer Rusia," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan.Pekerja menyelidiki serpihan pesawat Saratov Airlines Antonov AN-148 yang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari bandara Moskow Domodedovo, Rusia, 11 Februari 2018. Situs radar penerbangan Flightradar24 mengatakan setelah hilang kontak, pesawat turun dengan kecepatan 1.000m per menit. REUTERS/Sergei Karpukhin

Pangkalan Khmeimim adalah markas utama militer Rusia berperang di Suriah. Kabarnya, pesawat ini tidak ditembak ketika jatuh. "Tidak ada yang selamat dalam kecelakaan pesawat tersebut," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia. "Menurut sejumlah laporan, tidak ada tembakan yang menghantam pesawat."

Baca: Pesawat Rusia Jatuh, Seluruh Penumpang Tewas

Komite Investigasi Rusia menuturkan kepada media, lembaganya membuka kemungkinan bahwa kasus kecelakaan pesawat tersebut akibat tindak kriminal. Tim investigasi akan melihat peraturan keselamatan penerbangan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

22 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

23 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

3 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

3 hari lalu

Penampakan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang diterbangkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Pesawat raksasa yang diberi nama
Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer