Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putra Mahkota Saudi Dukung Hak Palestina di Yerusalem Timur

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. independent.co.uk
Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. independent.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situs berita Palestina, Wafa, melaporkan Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menulis surat kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas. Isi surat itu berupa dukungan pemerintah Arab Saudi untuk hak sah Palestina memiliki ibu kota di Yerusalem Timur.

"Putera mahkota Arab Saudi ini menegaskan dalam suratnya bahwa masalah Palestina adalah kepentingan khusus dan sangat penting dan prioritas bagi Kustodian Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdel Aziz," demikian diberitakan media Wafa seperti dilansir media Israel, Jerusalem Post, pada Ahad, 4 Maret 2018.

Baca: Arab Saudi: Harus Diakui, Yerusalem Timur Ibu Kota Palestina

 
 

Wafa melaporkan MBS juga menekankan tekad Kerajaan Arab Saudi untuk mendukung isu Palestina dan rakyat Palestina mendapatkan hak-hak mereka yang sah, termasuk di Yerusalem timur.

Laporan surat kabar Wafa sangat kontras dengan laporan lain dalam beberapa bulan terakhir, yang memberitakan MBS telah mengadopsi sebuah posisi dalam proses perdamaian Israel-Palestina yang bias dengan mendukung sikap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca: Kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi ke Israel, Bicara Apa

 
 

Sebelumnya, seperti diberitakan New York Times dan media lainnya, Mohammed menginformasikan kepada Abbas tentang rincian rencana perdamaian Amerika yang akan datang. Sebagian besar isi rencana itu tidak menguntungkan orang Palestina dan dia dikabarkan memberi tekanan kepada Abbas untuk mau menerimanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pejabat Saudi, Palestina dan Amerika, bagaimanapun, telah membantah laporan ini.

Dalam suratnya, Mohammed juga mengatakan perubahan baru-baru ini terhadap kebijakan AS di Yerusalem tidak akan mengubah atau melanggar hak orang-orang Palestina.

Pada 6 Desember 2017, Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memulai relokasi Kedutaan Besar Amerika di Tel Aviv ke kota suci tiga agama Abraham itu. Keputusan yang melanggar kebijakan Amerika selama puluhan tahun mengundang protes dari sluruh dunia, khususnya umat Islam.

Sejak Trump mengumumkan keputusannya, Abbas menyatakan orang-orang Palestina tidak akan lagi bekerja sama dengan proses perdamaian yang dipimpin Amerika dan meminta proses perdamaian dimediasi secara multilateral sebagai pengganti peran AS.

Arab Saudi, seperti banyak negara Arab lainnya, mengkritik keputusan Trump namun belum melakukan tindakan balasan terhadap.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

6 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

10 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

10 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

14 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

15 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.