Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Biarawati Katolik Bekerja Keras tanpa Upah Layak

image-gnews
Dua biarawati katolik berjalan melewati sebuah spanduk bergambarkan Paus Fransiskus guna menyambut kedatangannya di Myanmar, Yangon. 26 November 2017. REUTERS
Dua biarawati katolik berjalan melewati sebuah spanduk bergambarkan Paus Fransiskus guna menyambut kedatangannya di Myanmar, Yangon. 26 November 2017. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Biarawati Katolik ungkap eksploitasi ihwal bekerja sebagai buruh tanpa bayaran atau buruh digaji murah dengan jam kerja panjang.

Para biarawati itu bekerja melayani kebutuhan para uskup maupun kardinal di rumah khusus para pemimpin gereja, dari membersihkan rumah hingga memasak, tapi mereka tidak diajak makan bersama.

Baca: Seribu Biarawati Lakukan Penyamaran di 80 Negara, Untuk Apa?

"Mereka sangat frustrasi tapi mereka takut berbicara karena di belakang semuanya dapat menjadi cerita yang sangat kompleks," kata Maria, biarawati yang mengungkapkan eksploitasi tersebut kepada Women Church World, majalah bulanan untuk wanita Katolik yang diterbitkan secara resmi oleh Vatican, edisi Maret 2018.

Paule, biarawati lainnya, menjelaskan bahwa tidak ada kontrak kerja antara biarawati tersebut dan paroki, sehingga mereka hanya mendapat upah sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali.

Baca: Biarawati Jadi Pemenang Kontes Nyanyi di Italia

"Ini ketidakadilan yang terjadi tidak hanya di tempat yang jauh, tapi juga terjadi di Italia," kata Paule seperti dikutip dari Russia Today, 2 Maret 2018, yang mengupas isi majalah resmi Vatican itu.

Bentuk ketidakadilan lainnya, biarawati yang sudah meraih gelar PhD di bidang teologi malah dikirim kembali untuk melakukan pekerjaan domestik tanpa ada penjelasan.

Perlakuan berbeda, dalam artian lebih baik, dialami pria. Hal ini disebabkan hierarki Gereja Katolik yang didominasi maskulin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saudara saya dan saya sangat miskin dan kami tidak bertujuan untuk mencari kekayaan, melainkan hanya untuk hidup sederhana sewajarnya. Ini pertanyaan mengenai bertahan hidup dalam komunitas kami," kata Paule.

Baca: Kebun Ganja Ditemukan di Asrama Biarawati

Paus Fransiskus beberapa waktu lalu menyerukan agar biarawati diperlakukan dengan lebih hormat lagi. Bahkan studi yang dilakukan pada 2016 memberikan kemungkinan untuk mengangkat perempuan sebagai wakil pastor atau diakon.

Saat itu, Paus Fransiskus mengatakan jika seseorang meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang lebih kepada perbudakan daripada pelayanan, Anda harus berani mengatakan tidak! Pekerjaan Anda adalah untuk melayani, melayani untuk gereja, bukan perbudakan.

Paus Fransiskus memang berbeda dengan paus sebelumnya terkait dengan pelayanan atas dirinya. Paus Fransiskus tinggal di satu rumah tamu di Vatican dan membayar pekerja di rumahnya.

Sedangkan Paus Benediktus XVI yang mundur pada 2013 dirawat empat perempuan dari organisasi awam yang hidup sepenuhnya untuk melayani Tuhan, Memores Domini.

Adapun Paus Yohanes Paulus XII yang bertugas sebagai pemimpin umat Katolik dunia dari 1978 hingga 2005 dirawat oleh lima biarawati Polandia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Suster Andre, Orang Tertua di Dunia: Covid-19 dan Cokelat

22 Januari 2023

Suster Andre. REUTERS
Cerita Suster Andre, Orang Tertua di Dunia: Covid-19 dan Cokelat

Suster Andr, seorang biarawati asal Prancis yang memegang rekor orang tertua di dunia meninggal pada Selasa, 17 Januari 2023.


Biarawati Katolik di Ethiopia Tempuh 300 Km demi Mencoblos di TPS

15 April 2019

 Suster Maria Anjelin dan Suster Felisitas menempuh ratusan kilometer untuk dapat memberikan suara di TPS di Addis Ababa, Minggu, 14 April 2019.
Biarawati Katolik di Ethiopia Tempuh 300 Km demi Mencoblos di TPS

Dua biarawati Katolik menempuh ratusan kilometer untuk memberikan suaranya dalam pemilu 2019 di TPS Addis Ababa, Ethiopia.


Paus Fransiskus Akui Biarawati Alami Pelecehan Seksual oleh Uskup

6 Februari 2019

Uskup Franco Mulakkal ditangkap polisi kota Sochi, India atas tuduhan memperkosa biarawati dari tahun 2014-2016.  [The News Minute]
Paus Fransiskus Akui Biarawati Alami Pelecehan Seksual oleh Uskup

Paus Fransiskus untuk pertama kali mengakui bahwa sejumlah uskup dan pastor telah melakukan pelecehan seksual terhadap biarawati.


Biarawati Budha Cina Beri Hadiah Natal 2018 ke Biarawati Katolik

22 Desember 2018

Kuil Lianzong. scmp.com
Biarawati Budha Cina Beri Hadiah Natal 2018 ke Biarawati Katolik

Saat pemerintah Cina melarang keras perayaan Natal, sekelompok biarawati Budha memberikan hadiah Natal 2018 kepada para biarawati Katolik,


Surat Iblis Ditulis Biarawati Abad 17 Berhasil Diterjemahkan

17 September 2018

Surat Iblis yang ditulis seorang biarawati 300 tahun lalu akhirnya dapat diterjemahkan. [MIRROR.CO.UK]
Surat Iblis Ditulis Biarawati Abad 17 Berhasil Diterjemahkan

Surat iblis yang ditulis seorang biarawati di Sicily, Italia abad 17 atau lebih dari 300 tahun lalu berhasil diterjemahkan.


Presiden Duterte Deportasi Biarawati Asal Australia

19 Juli 2018

Presiden Rodrigo Duterte (kanan) menghibur anggota keluarga korban kebakaran pusat perbelanjaan di kota Davao di Filipina, 24 Desember 2017. REUTERS/Istana Kepresidenan
Presiden Duterte Deportasi Biarawati Asal Australia

Fox, biarawati dari Australia, di deportasi karena dinilai telah terlibat aktivitas politik di Filipina melawan Presiden Duterte.


Duterte Usir Biarawati Katolik Australia dari Filipina

27 April 2018

Biarawati Patricia Fox disambut pendukungnya seusai dilepas dari penahanan Biro Imigrasi, Selasa, 17 April 2018. Inquirer/Marianne Bermudez
Duterte Usir Biarawati Katolik Australia dari Filipina

Duterte mencabut visa misionaris seorang biarawati Katolik Australia dan memerintahkannya keluar dari Filipina dalam 30 hari.