TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi dianggap paling boros dalam penggunaan bahan bakar minyak atau BBM di jalan raya bila dibandingkan dengan Amerika Serikat, Cina, atau Eropa.
Arab News dalam laporannya, Sabtu, 3 Maret 2018, menyebutkan hampir seperempat BBM di Arab Saudi hanya untuk kebutuhan mobil dan sepeda motor di jalan raya. "Kondisi ini memprihatinkan," tulisnya.Sejumlah wanita Arab Saudi mengunjungi showroom mobil pertama untuk wanita di Jeddah, Arab Saudi, 11 Januari 2018. Showroom mobil khusus perempuan akhirnya dibuka di Arab Saudi, setelah pencabutan larangan kaum perempuan untuk mengemudikan kendaraan. REUTERS/Reem Baeshen
Menurut pejabat di Kementerian Perhubungan, mobil di Arab Saudi menggunakan BBM rata-rata 13 kilometer per liter, bandingkan dengan di Amerika Serikat yang 14 kilometer/liter atau Cina 15,2 kilometer/liter. Sedangkan di Eropa lebih hemat lagi, yakni 20 kilometer per liter.
Baca: Defisit, Arab Saudi Naikkan Harga BBM dan Pajak Ekspatriat
Data statistik tersebut menunjukkan transportasi adalah sektor paling bertanggung jawab dalam penggunaan BBM di Arab Saudi. Sebanyak 22 persen digunakan untuk sektor transportasi udara dan laut, sedangkan 90 persen lain untuk transportasi darat.
Adapun data statistik di Kementerian Perhubungan mengatakan sekitar 910 ribu barel bensin dan solar dikonsumsi 12 juta kendaraan setiap hari. Pada 2030, jumlah kendaraan diperkirakan menyentuh angka 26 juta, sehingga kebutuhan minyak dan solar mencapai 1,86 juta barel per hari.
"Kerajaan membangun lebih dari 80 ribu kilometer jalan untuk memenuhi kebutuhan jalan," tulis Arab News.
Pusat Energi Nasional untuk Efisiensi gencar melakukan kampanye kesadaran konservasi energi tanpa mengurangi standar hidup di masyarakat. Selain melakukan kampanye, Arab Saudi menjalin kerja sama dengan industri otomotif dunia agar memproduksi kendaraan hemat BBM.
Seorang wanita Arab Saudi mencoba mobil saat mengunjungi showroom mobil pertama untuk wanita di Jeddah, Arab Saudi, 11 Januari 2018. Showroom ini juga menawarkan solusi pembiayaan bagi perempuan yang akan membeli mobil. REUTERS/Reem Baeshen
Baca: Arab Saudi Serius Kembangkan Energi Terbarukan, Indonesia?
"Kendaraan yang masuk ke Arab Saudi bisa meningkatkan efisiensi 4 persen setiap tahun hingga mencapai 19 kilometer/liter pada 2025," Arab News melaporkan.
Arab Saudi juga dihadapkan pada masalah pertumbuhan penduduk yang membutuhkan energi. Penduduk Arab Saudi saat ini sekitar 30 juta jiwa dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 2,7 persen.