TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah masjid di Inggris membuka pintu bagi para tunawisma akibat cuaca dingin hingga di bawah nol derajat.
Kebijakan ini sengaja diberlakukan oleh pengurus masjid terkait dengan peringatan otoritas Inggris dan Wales kepada seluruh warga agar waspada karena cuaca sangat buruk di sana.Jamie di antara tunawisma yang tinggal di masjids di Inggris saat cuaca beku. [Courtesy: Makki Masjid]
Baca: Serangan Masjid, Inggris Siap Bantu Mesir
Inggris pada Jumat, 2 Maret 2018, mengeluarkan peringatan "kuning" setelah terjadi badai salju dan sergapan angin kencang di sana, sehingga seluruh warga diminta waspada tinggi.
"Suhu sangat parah, sehingga kami berpikir, mengapa tidak membantu mereka," kata Rabnawaz Akbar, seorang pengurus masjid Makki di utara Kota Manchester, kepada Al Jazeera.
Dalam beberapa hari ini, sejumlah relawan bersama jamaah lainnya mendirikan tenda di sekitar masjid untuk menyediakan makanan dan tempat berteduh bagi para tunawisma di Manchester.
Masjid juga menyediakan kamar mandi bagi jamaah yang ingin tinggal. Tempat ibadah umat Islam ini didominasi jamaah asal Asia Selatan, sehingga jenis makanan yang tersedia berasa dari benua initermasuk makanan tradisional bangladesh dan Pakistan, seperti nasi dan kari ayam.Sejumlah anak-anak Muslim membawa poster saat menggelar aksi solidaritas menandai sepekan tragedi Teror London, di Jembatan Westminster, Inggris, 29 Maret 2017. Komunitas Muslim dan masjid di Inggris mengecam serangan teroris di London. REUTERS/Stefan Wermuth
Akbar mengatakan, kaum tunawisma di Machester terus tumbuh. Salah satu yang menginap di masjid pada Kamis petang, 1 Maret 2018, adalah tunawisma bernama Jamie dan tiga rekannya.
Baca: Puluhan Masjid di Inggris Undang Warga Berkunjung
"Saya seorang pecandu. Selama hidup, saya tidak pernah pergi ke masjid," ucapnya. "Yang ada dalam pikiran saya selama ini cuma heroin dan bagaimana cara mendapatkannya. Ketika saya memikirkan hal ini, seorang pria datang dari samping saya dan berkata, 'Anda tunawisma, apakah Anda ingin bermalam di masjid?'"
"Mereka membuat saya merasa nyaman, memberi sesuatu untuk dimakan dan diminum. Pemberian mereka tidak mungkin diperoleh dari Dewan Kota di Inggris." kata Jamie. Dia melanjutkan, media sering kali memotret masjid dengan pemikiran negatif.