TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya empat orang cedera akibat sebuah ledakan bom bunuh diri mobil di ibu kota Afganistan, Kabul.
Keterangan dari juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Najib Danish, menyebutkan, ledakan pada Jumat pagi, 2 Maret 2018, itu terjadi di dekat sebuah kendaraan milik pekerja asing di sebelah timur kota.
Baca: Taliban: Bom Ambulans Afganistan adalah Pesan Khusus Buat Trump
Militan Taliban menyerang Hotel Intercontinental di Kabul untuk mencari warga asing [AP]
"Ledakan itu dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri," kata Bismillah Tabaan, komandan kepolisian setempat kepada kantor berita Reuters.
Sejumlah saksi mata, tulis situs berita TOLO, mengatakan, sedikitnya satu orang tewas akibat ledakan tersebut. "Hingga saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut," tulis Al Jazeera, Jumat.
Ibu kota Afganistan kerap menjadi sasaran serangan mematikan baik dilancarkan oleh Taliban maupun militan ISIS dalam tahun-tahun terakhir ini.
Pada Januari 2018, Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menyebabkan kematian sekitar 130 orang.Dostum, Wakil Presiden Afganistan berbincang dengan sejumlah anggota militer yang berada di Sar-e Pol. Langkah ini terhitung berani, karena wilayah ini masih dipenuhi sejumlah militan taliban yang bisa menyerang sewaktu-waktu. Afghanistan , 29 Agustus 2015. Mustafa Bag/Getty Images
Ledakan itu terjadi dua hari setelah Presiden Ashraf Ghani menawarkan pengakuan terhadap Taliban sebagai kelompok politik sah. Pengakuan itu sebagai bagian dari proses yang diusulkan untuk mengakhiri perang yang berlangsung lebih dari 16 tahun.
Baca: Serangan Bom Taliban di Afganistan, 40 Tewas
Pada Kamis, 1 Maret 2018, militan Taliban membunuh sedikitnya enam petugas kepolisian dalam sebuah serangan di pos penjagaan di selatan Afganistan.