TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Amerika Serikat mengerahkan lima kapal perang dan 30 kapal penghancur di dekat wilayah perbatasan Rusia. Fakta ini diungkap langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato tahunan di hadapan anggota Dewan Federal Rusia, seperti dikutip dari situs www.rt.com pada Kamis, 1 Maret 2018.
“Sistem anti-rudal balistik Amerika Serikat, termasuk sekelompok armada Angkatan Laut, sudah dikerahkan. Mereka adalah lima kapal perang dan 30 kapal penghancur. Sejauh yang kami ketahui, pengerahan ini dilakukan di daerah sekitar perbatasan Rusia,” kata Putin.
Baca: Amerika Serikat Sebut Rusia Sebagai Aktor Jahat di Pentas Global
Presiden Donald Trump bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. REUTERS
Menurutnya, pertahanan rudal Amerika Serikat meningkat dan mereka berkumpul di dekat teritorial Rusia. Dia memperingatkan, armada-armada ini berasal dari markas Angkatan Laut Amerika Serikat di California dan Alaska, serta sama persis dengan yang dikirimkan Amerika Serikat ke Polandia dan Rumania.
Baca: Rusia Vs Amerika: Kami Siapkan Langkah Balasan
Amerika Serikat berencana mengembangkan lebih jauh jarak tempuh rudal-rudalnya di Jepang dan Korea Selatan. Untuk itu, guna merespon tantangan-tantangan yang disebabkan penarikan diri Amerika Serikat dari pakta anti-rudal atau ABM, pemerintah Rusia mulai mengembangkan strategi persenjataan tingkat tinggi.
“Kami telah memulai mengembangkan strategi persenjataan baru, yang tidak menggunakan lintasan-lintasan rudal sama sekali ketika menyerang target,” kata Putin.
Terkait persenjataan, Tokyo baru-baru ini membeli dari Lockheed Martin Aegis Ashore, Amerika Serikat, sistem-sistem untuk meningkatkan kemampuan anti-rudalnya dalam mengantisipasi potensi serangan mendadak. Sedangkan Seoul sudah menggunakan sistem Terminally High Altitude Area Defense atau THAAD dari Amerika Serikat.